Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Persen Pasien Gangguan Ginjal Akut Misterius di Jakarta Keluhkan Gejala Masalah Pencernaan

Kompas.com - 18/10/2022, 13:48 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 40 persen dari 49 pasien gangguan ginjal akut misterius pada anak di DKI Jakarta mengalami gejala masalah di saluran pencernaan.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan pasien yang dirawat cenderung mengeluhkan beberapa gejala di sistem pencernaan termasuk nyeri perut, mual, muntah, hingga diare.

"Banyak juga yang mengeluhkan double (gejala) atau hanya batuk, pilek, dan demam. General banget gejalanya," sebut Ngabila melalui live Instagram @dinkesdki, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Dinkes DKI Ungkap 49 Anak di Jakarta Alami Gagal Ginjal Akut Misterius

Di sisi lain, Ngabila menyampaikan ada tanda yang harus diwaspadai orangtua terkait penyakit itu.

Salah satunya bisa dilihat dari frekuensi anak buang air kecil lebih jarang, hanya sedikit urine yang keluar, dan warna urine pekat.

"Saya rasa kalau sudah bengkak badan, penurunan kesadaran itu sudah terlambat," imbuh dia.

Para orangtua juga diminta untuk memperhatikan apabila anaknya mengalami gejala yang terindikasi gangguan ginjal akut misterius.

Baca juga: Dinkes DKI Sebut Long Covid-19 Jadi Salah Satu Penyebab Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Dengan begitu, anak bisa ditangani lebih cepat di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas dan rumah sakit.

"Intinya jangan ragu, ketika anak kita menunjukkan tidak ada tanda-tanda perbaikan langsung bawa ke puskesmas," tutur Ngabila.

Nantinya, lanjut dia, puskesmas bisa memeriksa anak dan mendiagnosis melalui berbagai pemeriksaan termasuk Covid-19, demam berdarah dengue, ataupun tifus.

Sebagai informasi, gangguan ginjal akut misterius pada anak adalah terganggunya fungsi ginjal yang berlangsung singkat.

Baca juga: Dinkes DKI: Tak Ada Kenaikan Kematian pada Balita dan Anak akibat Gagal Ginjal Akut

"Artinya bisa hitungan hari atau sampai 14 hari. Ketika gagal ginjal kronis, biasanya bisa 2-4 minggu," kata Ngabila.

Namun, penyakit yang sudah menyerang setidaknya 150 anak per Januari-Oktober 2022 di Indonesia ini masih belum diketahui penyebab pastinya.

Adapun hingga Selasa pagi, Dinkes DKI mencatat 49 kasus gangguan ginjal akut misterius dalam periode Januari-Oktober 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com