Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Balita Warga Depok Meninggal di RSCM akibat Gagal Ginjal Akut

Kompas.com - 21/10/2022, 16:28 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang balita berusia 3,8 tahun warga Ratujaya, Cipayung, Depok, meninggal dunia akibat gagal ginjal akut misterius.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala UPT Puskesmas Ratujaya Imron berdasarkan informasi yang dihimpun Rumah Sakit Bunda Aliyah Depok.

"Terlapor baru satu, mudah-mudahan ini (kasus) terakhir ya," kata Imron kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: 8 Anak di Jakarta Barat Alami Gagal Ginjal Akut, Semuanya Dirawat di RSCM

Kendati demikian, Imron menuturkan akan berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) hingga tingkat kota untuk melakukan pelacakan lebih lanjut terkait kasus gagal ginjal akut lainnya.

"Kami akan mengoordinasikan dengan pihak kesehatan dari dinas tingkat kota dan juga akan menilisik informasi di Rumah Sakit Bunda Aliyah dan RSCM," tutur Imron.


Diwawancarai terpisah, Lurah Ratujaya Bambang mengungkapkan, balita yang meninggal itu bernama Azkia, beralamat di daerah Rawageni, Ratujaya.

"Iya betul, atas nama Azkia, alamatnya di kampung Rawageni RT 001 RW 008. Informasinya memang dia wafat akibat (gagal ginjal akut) seperti itu," ungkap Bambang.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Melonjak di Jakarta, Ini Langkah Antisipasi yang Perlu Diambil Orang Tua…

Bambang menuturkan, Azkia meninggal saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Di Cipto (RSCM) itu, mungkin untuk kronologinya bisa ke Cipto (RSCM) ya," tutur Bambang.

Sebelumnya diberitakan, RSCM menerima pasien rujukan gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) misterius mencapai 49 kasus sejak Januari 2022 hingga Kamis (20/10/2022).

Direktur Utama RSCM dr Lies Dina Liastuti mengatakan, tingkat kematian pasien rujukan lebih dari 50 persen.

Sementara itu, jumlah balita yang sembuh setelah mendapat perawatan sebanyak tujuh orang.

"Angka kematiannya 63 persen dari 49 orang. Lebih dari 50 persen. Jadi yang pulang atau yang hidup cuma tujuh orang. Sekarang yang (dirawat) di RS ada 11 (orang)," kata Lies dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Fakta soal Gagal Ginjal Akut yang Jangkiti Anak di Ibu Kota, 40 Meninggal hingga Mayoritas Terjadi pada Balita

Adapun dari 49 anak-anak yang dirawat di RSCM, pasien didominasi oleh bayi dan balita dengan umur paling muda sekitar delapan bulan, sedangkan paling tua berusia delapan tahun.

"Ada yang sembilan bulan, ada yang satu tahun sekian. Menurut cerita orangtua mereka, mereka sebenarnya enggak ada apa-apa, tidak ada penyakit bawaan. Tapi rata-rata demam lalu ada gejala diare, pilek, (infeksi) saluran pernapasan," jelas Lies.

Sebagai informasi, Kemenkes mencatat jumlah penderita gangguan ginjal akut misterius mencapai 206 kasus yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia hingga Selasa (18/10/2022).

Sebanyak 99 di antaranya meninggal dunia. Mayoritas pasien yang meninggal adalah pasien yang dirawat di RSCM, mengingat RSCM adalah rumah sakit rujukan yang notabene menerima pasien tingkat lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com