Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta Penusukan Pengemudi Ojol hingga Tewas di Dekat Stasiun Karet

Kompas.com - 23/10/2022, 12:01 WIB
Reza Agustian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengemudi ojek online (ojol) berinisial MR (23) tewas setelah ditusuk karena terlibat cekcok dengan pengendara lain pada Sabtu (22/10/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.

Peristiwa itu terjadi di Jalan KH Mas Mansyur, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tepatnya di dekat Stasiun Karet.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menuturkan, mulanya saksi bernama Rizki yang mengenal korban sedang mengendarai motor.

Kemudian saksi melihat korban seperti sedang berkelahi dengan pelaku. Saat itu saksi melihat pelaku membawa sebilah pisau.

Baca juga: Kronologi Pengemudi Ojol Tewas Ditusuk Pisau di Dekat Stasiun Karet, Sempat Cekcok dan Ditolong Kakak

"Sehingga saksi-saksi berusaha memegang tangan atau melipat tangan pelaku agar tidak menusuk," ujar Komarudin dalam keterangannya, Sabtu.

"Sesaat itu ternyata korban langsung terjatuh sambil merintih, 'Ki, Ki (Rizki), tolong Ki, gue ketusuk' ucap korban sambil memegang bawah dada sebelah kiri," sambung dia.

Setelah mendapati luka tusuk, Komarudin berujar, korban dibawa oleh rekan-rekan ojolnya ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo, Jakarta Pusat, untuk mendapatkan perawatan.

"Sesampainya di RSAL, 27 menit kemudian korban meninggal dunia," pungkas Komarudin.

Di wawancarai terpisah, Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang AKP Fiernando Ardiansyah mengatakan, korban dan pelaku berselisih paham terkait pelanggaran lalu lintas.

Baca juga: Pelaku Penusukan Pengemudi Ojol di Dekat Stasiun Karet Sempat Antar Korban ke RS Sebelum Kabur

Saat itulah terjadi perkelahian antara korban dengan orang yang belum diketahui identitasnya.

Pelaku sempat antar korban ke RS sebelum kabur

Pelaku yang menusuk pengemudi ojol berinisial MR disebut sempat mengantar korban ke RS TNI AU Dr. Mintoharjo untuk mendapatkan penanganan.

"Iya sempat diantar pelaku pakai motor. Tapi, sama anak saya juga, kakaknya korban anternya," ujar Agus Muklis, ayah korban saat ditemui di rumah duka.

Menurut Agus, RH (kakak korban) yang juga pengemudi ojol saat itu sedang melintas di jalan tempat adiknya terlibat keributan.

"Kakaknya ini mau hantam dia (pelaku) adiknya teriak minta tolong. Kemudian dibantu, termasuk pelaku. Jadi bonceng bertiga pakai satu motor," kata Agus.

Baca juga: Diiringi Tangisan Keluarga, Jasad Pengemudi Ojol Korban Penusukan Diperiksa Polisi

Saat proses membawa korban ke rumah sakit, motor milik RH mogok. Pelaku lalu bersiasat menawarkan menggunakan motor yang saat itu sedang ditahan karena keributan tersebut.

Ayah korban sebut MR alami tiga luka tusuk

Agus mengungkapkan, putranya mengalami tiga tusukan di tubuh. Dua di bagian perut dan satu luka tusuk pada lengan kiri.

"Untuk luka tusuk ada tiga. Satu di lengan dan dua di bagian perut," kata Agus.

Setelah cekcok dan mengalami luka tusuk, MR dibawa ke rumah sakit. Tetapi, nyawa korban tidak tertolong saat dilakukan penanganan medis.

Saat ini, jenazah MR telah tiba di rumah duka. Tetapi, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan otopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com