Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Pademangan Mengais Puing Rumah, Cari Barang Berharga

Kompas.com - 23/10/2022, 16:16 WIB
Ellyvon Pranita,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban kebakaran di RT 008 RW 010 Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (22/10/2022) masih mencari puing-puing berharga yang bisa diambil dari sisa-sisa kobaran api.

Insiden kebakaran ini telah menyisakan pilu di hati para korban yang terdampak. Baik yang terdampak secara materil maupun korban jiwa.

Puing-puing berserakan di lantai lorong gang yang lebarnya hanya sekitar 1,5 meter saja.

Lantai rumah yang terbakar juga masih dipenuhi sisa-sisa perabotan rumah, atap bangunan yang jatuh, dan dinding yang ludes dilahap api.

"Kami masih nyari-nyari yang bisa dipakai. Apalagi berkas-berkas dan dokumen kali ada yang masih bisa diselamatkan," kata Mei salah satu warga terdampak kebakaran saat dijumpai di lokasi, Minggu (23/10/2022). 

Baca juga: Ibu dan 2 Anak yang Tewas dalam Kebakaran di Pademangan Dimakamkan di Yogyakarta

Rasa pesimistis hinggap di hati Mei dan warga lainnya. Sebab, mereka kebanyakan menyimpan berkas dan dokumen penting di lantai dua.

Sementara, lantai dua adalah sasaran amukan api. Sehingga, ia dan keluarganya hanya bisa berharap ada keajaiban yang mampu menyelamatkan barang-barang berharga tersebut.

Tidak hanya Mei, beberapa warga lain juga masih tampak bolak-balik ke rumahnya untuk memilah barang-barang di rumahnya yang masih bisa digunakan.

Kebakaran itu pemukiman padat penduduk yang sebagian besar bangunan merupakan bangunan dengan konstruksi semi permanen.

Berdasarkan data, ada sekitar 9 rumah yang terbakar dan 11 rumah terdampak dalam peristiwa kebakaran ini.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, rumah-rumah yang terdampak dalam insiden kebakaran ini merupakan bangunan dengan dua lantai.

Baca juga: Kebakaran Rumah Dua Lantai di Pademangan Tewaskan Ibu dan 2 Anak, Polisi Masih Cari Penyebabnya

Kebakaran banyak melahap bangunan di lantai dua, karena bahan material lantai dua rumah-rumah itu adalah kayu dan triplek untuk dinding serta lantainya.

Material bangunan kayu dan triplek sangat cepat menyebarkan api. Terlebih lagi, kondisi rumah-rumah di sana yang sangat padat semakin membuat api cepat menyambar area lain.

Sementara, bangunan dengan bahan dasar pembuatannya adalah batu bata.

Jumlah keluarga yang terdampak ada sebanyak 34 keluarga dengan jumlah 108 jiwa.

Sementara, tiga orang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden Ini.

Ketiga korban ialah ibu bernama Arisulastini (28) dan dua buah hatinya, Aina Natalia Zahran (6) dan Ahmad Fahrizal (11).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com