Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI: Pengangkatan Tuhiyat sebagai Dirut MRT Tidak Sembarangan, Asesmen Ketat

Kompas.com - 26/10/2022, 22:04 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta sekaligus anggota Fraksi Gerindra DKI Jakarta Syarif meyakini, proses pengangkatan Tuhiyat sebagai direktur utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tidaklah mudah.

Ia menyebut, ada proses seleksi atau asesmen ketat yang harus dilakui Tuhiyat sebelum menjadi direktur utama PT MRT.

"Itu kan penunjukkan, pengangkatan, enggak sembarangan. Ada proses seleksi, asesmen, yang cukup ketat ya. Karena itu keluarlah nama Tuhiyat itu," tutur Syarif melalui sambungan telepon, Rabu (26/10/2022).

Kata dia, kriteria direktur utama PT MRT adalah sosok yang berintegritas, berkapasitas, dan memiliki kecepatan berpikir.

Baca juga: Ditunjuk Jadi Dirut MRT, Tuhiyat Punya Misi Khusus?

Kriteria itu, menurut Syarif, harus dimiliki Direktur Utama PT MRT karena ada tantangan besar bagi BUMD DKI tersebut.

Ia mencontohkan, salah satu tantangan besar bagi Tuhiyat selaku direktur utama PT MRT adalah rencana akuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Itu (PT MRT) kan sekarang challange-nya gede banget. Tadi menyebutkan misal, (rencana akuisisi) KCI, itu kan challenge, harus dibutuhkan orang-orang cepat, action, enggak banyak di belakang meja," urainya.

Syarif lantas menegaskan, Tuhiyat bukan orang baru di jajaran Pemprov DKI atau BUMD-nya.

Untuk diketahui, sebelum menjadi direktur utama PT MRT, Tuhiyat merupakan direktur utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).

Baca juga: Profil Tuhiyat, Dirut Baru PT MRT Jakarta


Adapun PT MITJ merupakan perusahaan patungan PT MRT Jakarta dengan PT KAI yang dibentuk untuk mengintegrasikan transportasi di Jabodetabek.

Syarif lalu menilai bahwa Tuhiyat memiliki kompetensi dan kapasitas menjadi Direktur Utama PT MRT.

"Kami juga pernah mengenal nama itu sudah lama. (Tuhiyat) punya kompetensi dan kapasitas untuk memimpin MRT. Pengalamannya (Tuhiyat di MITJ) seperti itu kan," sebutnya.

Syarif sebelumnya meyakini, pengangkatan Tuhiyat sebagai Direktur Utama PT MRT diyakini berkaitan erat dengan rencana akuisisi PT KCI.

"Salah satunya (alasan Tuhiyat dijadikan direktur berkaitan dengan rencana akuisisi PT KCI), iya. Tapi, enggak semua," tegas Syarif melalui sambungan telepon, Rabu (26/10/2022).

"Saya bisa mengatakan, itu (terpilihnya Tuhiyat berkaitan dengan rencana akuisisi) salah satunya," dia mengulangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com