"Detailnya alasan mengganti (Direktur Utama PT MRT), saya belum tahu. Apa dasar BP BUMD dulu mengajukan Pak M Aprindy, lalu dalam waktu singkat menggantinya," tutur Gilbert, Rabu.
Baca juga: Eks Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar Kini Diangkat Jadi Komisaris Perusahaan
Ia lantas membandingkan pencopotan Aprindy dengan pencopotan Direktur Utama PT MRT sebelumnya, yakni William Sabandar.
Gilbert menilai, kinerja William Sabandar saat itu tergolong baik, namun justru digantikan oleh M Aprindy..
"Pak William Sabandar yang dulu bekerja (dengan) baik malah diganti," sebut Gilbert.
Muluskan Akuisisi PT KCI?
Adapun berdasar latar belakangnya, pengangkatan Tuhiyat sebagai Dirut PT MRT diduga berkaitan erat dengan rencana akuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta sekaligus anggota Fraksi Gerindra DKI Jakarta Syarif.
"Saya bisa mengatakan, itu (terpilihnya Tuhiyat berkaitan dengan rencana akuisisi) salah satunya," kata Syarif.
Baca juga: Rencana Pemprov DKI Akuisisi PT KCI Terhambat, Ini Penyebabnya
Baru-baru ini, Pemprov memang mewacanakan akuisisi itu guna mempermudah integrasi moda MRT, LRT Jakarta, serta KRL Jabodetabek yang dioperasikan PT KCI.
Berbeda dengan Gilbert, Syarif menyebut bahwa pergantian direktur MRT merupakan hal yang wajar.
Sebab, kata Syarif, tantangan yang harus dihadapi PT MRT ke depan diyakini akan semakin berat.
Karena itu, penyegaran perlu dilakukan di dalam struktur direksi PT MRT.
"Tantangan MRT itu makin hari makin berat, perlu adanya penyegaran. Dari sudut kepentingan Pak Pj Guberbur (Heru) ya seperti itu, tantangannya sudah berubah, harus diubah juga pengurus-pengurus di MRT," urai Syarif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.