Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot, Massa Akan Menginap 5 Hari di Halaman Puspemkot Tangerang

Kompas.com - 31/10/2022, 17:27 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah orang sibuk mendirikan tenda di depan halaman Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang, Senin (31/10/2022), sejak sekitar pukul 10.00 WIB.

Ada tiga buah tenda yang dipasang di sana. Satu tenda besar berwarna biru, dikelilingi kain putih bertulisan keluh kesah mereka.

Tolak relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot,” demikian tulisan di kain putih tersebut.

Di kain putih lainnya mereka menyindir pemerintah daerah yang seolah tidak pernah peduli terhadap perkara ini.

Pemerintah tuli,” tulis massa aksi dengan huruf kapital.

Baca juga: Puluhan Replika Pocong dan Bendera Kuning Penuhi Halaman Pemkot Tangerang

Dua tenda lainnya merupakan tenda yang biasa digunakan untuk berkemah atau camping. Kedua tenda itu ada di bagian depan dekat pintu masuk area Puspemkot Tangerang.

Ketiga buah tenda lengkap dengan alasnya ini akan dijadikan tempat massa aksi untuk menginap selama lima hari ke depan.

Mereka juga menaruh 1.000 lebih bendara kecil berwarna kuning di sepanjang pagar dan tanah Puspemkot Tangerang.

Massa juga membuat puluhan replika pocong ditaruh sembarangan di jalanan depan pintu masuk gedung.

“Aksi ini tidak hanya hari ini, kami melakukan aksi dari Senin sampai Jumat (31 Oktober-4 November) dengan agenda tahlil akbar dan kami juga akan buka ruang aspirasi,” kata Syaiful Basri selaku koordinator aksi saat dijumpai di lokasi, Senin.

Baca juga: Penonton Berdendang Bergoyang Asal Malaysia: Datang Jauh-jauh Mau Nonton Rossa, Malah Kecewa!

Pria yang akrab disapa Marsel itu menjelaskan, aksi yang akan dilaksanakan selama lima hari ini akan diikuti warga tidak hanya dari Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

Masyarakat dari berbagai instansi yang juga menolak relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot juga akan mengikuti aksi tersebut.

Makam Syekh Buyut Jenggot atau Syekh Tubagus Rajasuta bin Ki Ageng Tirtayasa dikabarkan terancam tergusur untuk kepentingan pembangunan proyek perumahan sebuah perusahaan swasta.

“Massa aksi kami dari (warga) sekitar makam yaitu berkisar ratusan dan bahkan nanti kami akan datang bergelombang dari pegiat-pegiat sosial yang dari luar karena mereka pun mendukung,” jelas Marsel.

Baca juga: Ini Sosok AE Napi Kabur dari Lapas Cipinang, Ternyata Bandar Ekstasi dan Sabu

Menurut Marsel, mereka akan melakukan demo sampai Pemerintah Kota Tangerang keluar menemui mereka, berdiskusi, dan membuat pernyataan sikap sesuai tuntutan massa aksi.

“Kami akan terus (aksi) sampai pemerintah mengeluarkan pernyataan sikap tak akan merelokasi makam,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com