Ia menambahkan, sosok dua orang itu dapat membantu penanganan tawuran mulai dari akar permasalahannya.
Sehingga, pihak kepolisian tidak terlambat mengatasi tawuran saat aksi sudah terjadi.
"Karena penanganan persoalan -persoalan seperti itu (tawuran) harus langsung penanganan ataupun sentuhan langsung," ujar Sunarto.
Baca juga: 30 Sekolah di Jakarta Barat Sering Tawuran, Dipicu Saling Ejek di Media Sosial
"Enggak boleh bimbingan-bimbingan, khotbah-khotbah saja, enggak bisa. Harus kerja bener, begitu," tambah dia.
Jika bukan kedua orang tersebut, Sunaryo menyarankan ada satu atau dua polisi yang harus berada di daerah rawan tawuran, berteman dengan masyarakat dan para remaja yang rentan melakukan aksi tersebut.
"Dan juga polisi minimal tingkat Polsek-lah yang terdekat dengan masyarakat itu harus ada ditunjuk satu atau dua polisi yang dikorbankan di daerah tawuran begitu atau di semua daerah lah, langsung menyatu dengan rakyat dengan cara apapun," jelasnya.
Pihak kepolisian bisa menunjuk anggotanya yang berkompeten untuk menjalankan tugas atau sasaran program mengatasi kalas tawuran ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.