JAKARTA, KOMPAS.com - PAM Jaya berencana membangun instalasi pengelolaan air (IPA) di dua lokasi di Ibu Kota, dengan menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) dari anggaran pendapatan dan anggaran belanja (APBD) DKI Jakarta tahun anggaran 2023.
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin berujar, salah satu lokasi IPA akan berada di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Menurut dia, PMD yang disediakan sebesar Rp 324 miliar untuk pembangunan dua IPA.
"Terakhir ini, kemarin di Badan Anggaran (DPRD DKI), sudah disetujui Rp 324 miliar (untuk pembangunan dua IPA)," papar Arief dalam diskusi yang diselenggarakan di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Senin (14/11/2022).
Ia menegaskan, dua IPA itu nantinya akan memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
Dalam kesempatan itu, Arief mengakui bahwa sejatinya pembangunan dua IPA merupakan proyek multiyears sejak 2020.
Baca juga: Krisis Air Bersih Mencekik Warga Koja Berbulan-bulan hingga Harus Beli Air Sendiri
PAM Jaya, kata dia, sebenarnya telah mengajukan PMD sejak 2020 untuk pembangunan dua IPA tersebut.
Namun, pembangunan kedua IPA itu terhalang perjanjian kerja sama (PKS) PAM Jaya dengan pihak swasta (swastanisasi), yakni Palyja dan Aetra.
Arief mengklaim, lokasi kedua IPA tersebut berada di teritori milik Palyja-Aetra.
"Secara PKS, teritori itu masih milik mereka (Palyja-Aetra) sehingga PAM Jaya tidak bisa masuk untuk melakukan investasi pembangunan itu," tuturnya.
Kemudian, dengan berakhirnya swastanisasi pada awal 2023, PAM Jaya bakal mulai membangun kedua IPA tersebut.
Arief menambahkan, selain untuk membangun kedua IPA itu, PAM Jaya juga bakal menggunakan PMD untuk menginstal kios air di wilayah yang belum memiliki jaringan pipa air bersih.
"Jadi, ada perkampungan yang belum ada pipa, itu kami masuknya melalui kios air," sebutnya.
Di kios tersebut, menurut dia, dua puluh liter air bersih dijual seharga Rp 400.
Sementara itu, dua puluh liter air bersih yang diantarkan ke kediaman waega dijual seharga Rp 1.200.
"Harga air di kios air itu hanya Rp 400 per 20 liter. Kalau diantar, Rp 1.200, ada ongkosnya," ujar Arief.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.