Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Penyerangan Pelajar di Bekasi oleh Orang Tak Dikenal, Polisi Periksa 9 Saksi

Kompas.com - 15/11/2022, 09:17 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Tambelang, Bekasi, tengah memeriksa sembilan saksi terkait kasus penganiayaan kepada pelajar berinisial AB (17).

AB dianiaya oleh orang tak dikenal ketika dia bersama tujuh temannya melintas di Jalan Raya Galian Kavling Desa Sukabudi, Sukawangi, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (13/11/2022) pukul 01.00 WIB.

Kapolsek Tambelang AKP Fahrul Ramdani menyebutkan, sembilan orang saksi dimintai keterangan terkait penganiayaan tersebut.

"Ada sembilan orang saksi. Kami telah mendata mereka semua untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi," sebut Fahrul saat dikonfirmasi, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Pelajar di Bekasi Diserang saat Keluyuran Dini Hari, Kena Sabetan Celurit

Selain memeriksa saksi, polisi juga tengah menyelidiki apakah kasus ini merupakan percobaan aksi begal atau bukan.

"Kami masih selidiki, korban masih di RSUD. Kami periksa saksi-saksi yang ada terlebih dahulu," pungkas Fahrul.

Sebelumnya, AB mengalami luka serius di tangan dan kakinya akibat disabet menggunakan sebilah celurit dan samurai.

"Tangan dan kaki kanan korban mengalami luka robek, karena disabet dua kali," tutur Fahrul, Senin kemarin.

Baca juga: Teka-teki Tewasnya Juragan Sembako di Bekasi, Diduga Dibunuh Pakai Benda Tumpul

Fahrul menuturkan, penganiayaan itu bermula ketika korban bersama tujuh temannya melintas untuk menuju ke Kampung Utan Soga, Cabangbungin.

Setibanya di tempat kejadian, rombongan diduga dipepet oleh dua orang tak dikenal.

"Dua orang itu langsung mendatangi korban dan korban langsung terjatuh dari sepeda motor Honda PCX miliknya," tutur Fahrul.

Melihat korban terjatuh, pelaku langsung menyabetkan sebilah samurai ke tubuh korban. Pelaku kedua lalu mengayunkan celurit ke arah korban.

"Korban terluka di kaki kanannya karena sabetan samurai, dan ketika disabet celurit, korban mencoba menangkis kembali hingga menyebabkan tangan kanan korban terluka," ujar Fahrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com