Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Masjid Al-Huriyyah Kebon Sirih Dibongkar oleh Perusahaan, Warga Mengadu ke Heru Budi

Kompas.com - 17/11/2022, 22:49 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan warga RW06, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, mengadukan soal pembongkaran Masjid Al-Huriyyah yang terletak di Jalan Kebon Sirih Dalam kepada Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono.

Warga setempat menilai ada yang janggal dari proses tukar guling tanah hingga proses pembongkaran masjid itu.

Warga pun mendatangi Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis (17/11/2022), dan bertemu langsung staf Heru bernama Sisilia. 

"Yang kami laporkan adalah terkait dengan permasalahan tukar guling tanah wakaf Masjid Al-Hurriyah dan juga pembongkaran Masjid Al-Hurriyah," ucap Ketua RW06 Tomy Tampatty kepada wartawan, usai menyampaikan pengaduan.

Baca juga: Buka Kembali Posko Aduan di Balai Kota, Heru Budi: Saya Ingin Rakyat Punya Pintu Langsung ke Hadapan Saya

Ia menuturkan, proses tukar guling tanah dan pembongkaran Masjid Al-Huriyyah dilakukan oleh perusahaan PT MNC Properti Group pada 2020 lalu.

Menurut dia, PT MNC menukar guling tanah wakaf dan membongkar masjid itu setelah berkomunikasi dengan sekelompok orang yang mengaku berasal dari Yayasan Masjid Al-Huriyyah.

Di sisi lain, Tomy menyebut bahwa orang yang mengaku berasal dari yayasan itu bukan warga Kebon Sirih, melainkan warga Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Ia melanjutkan, setelah itu, warga RW06 sepakat untuk bersurat kepada eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal tukar guling tanah wakaf dan pembongkaran Masjid Al-Huriyyah ini.

Namun, menurut Tomy, Anies tak kunjung merespons surat yang dikirim warga.

"Hal ini sudah dua kali kami laporkan juga kepada gubernur waktu itu Pak Anies Baswedan. Kami antar laporan itu ke sini dan ke kediaman (Anies), demikian bukti-buktinya," urai dia.

"Tapi sampai saat ini belum ada respons," sambungnya.

Baca juga: Saat Pendopo Balai Kota DKI Jakarta Kembali Diramaikan Warga yang Menyampaikan Aduan…

Tomy pun lega kini warga bisa datang langsung ke Balai Kota untuk mengadukan pembongkaran masjid itu.

Menurut Tomy, staf Heru yang ditemuinya tadi berjanji akan segera membahas permasalahan tersebut.

Namun, Tomy berharap dapat menemui Heru Budi langsung untuk menjelaskan lebih rinci soal permasalahaan tukar guling tanah dan pembongkaran Masjid Al-Huriyyah.

"Dokumen sudah diserahkan dan diagendakan akan dibahas. Dan saya berharap sedapat mungkin saya bisa dipertemukan dengan Pak Gubernur (Heru), biar lebih jelas kami menjelaskannya," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com