Opi mengatakan ruang terbuka tersebut kerap dilanda banjir meski tidak sesering permukiman di sekitarnya.
"Kondisi banjir di RPTRA itu kerap kena banjir, tapi enggak sesering rumah-rumah warga. Karena lokasinya ada di atas," kata Opi saat ditemui di Kembangan, Selasa (8/11/2022).
Opi mengatakan, genangan terparah di RPTRA tersebut pada tahun 2019, yakni banjir hingga ketinggian 1 meter.
"Kalau tahun ini palingan sekitar sebetis. Terakhir Juli 2022 itu kena," ungkap Opi.
Sementara itu, di area halaman RPTRA terdapat sebuah sumur resapan. Sumur resapan itu didesain menarik dengan bingkai bunga berwarna-warni, berwarna senada dengan taman bermain anak di sekitarnya.
Baca juga: Paradoks Sumur Resapan Warisan Anies: PKS Desak Heru Melanjutkan, padahal Tak Efektif
Opi mengatakan, sumur resapan tersebut hanya berpengaruh jika banjir kecil datang. Sebaliknya, jika banjir besar, sumur resapan cepat terisi sehingga tidak banyak membantu.
"Menurut saya enggak ngaruh-ngaruh banget, sama saja. Kalau banjir gede percuma, tapi kalau banjirnya cetek, langsung surut masuk ke situ. Kalau gede enggak ngaruh," kata Opi.
Lebih jauh, Opi berharap Kali Angke Hulu tidak lagi meluap ke rumah warga apalagi hingga mencapai RPTRA Kembangan. Sebab, warga sudah sering kali kesulitan beraktivitas jika terus terendam banjir.
Adapun Gubernur DKI sebelumnya, Anies Baswedan, telah memasukkan program pembangunan sumur resapan pengendali banjir ke dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Itu termaktub dalam Pasal 51 ayat 2 Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 31 Tahun 2022 tentang RDTR.
Saat itu, Anies tetap memasukkan program sumur resapan ke dalam RDTR meski anggarannya dicoret DPRD DKI karena dinilai tidak efektif.
Anies meminta penerusnya melanjutkan program sumur resapan untuk mengatasi permasalahan banjir Jakarta. Hal itu disampaikan Anies saat memaparkan Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2023-2026, yang ditandatangani pada 10 Juni 2022.
"Penanganan banjir Jakarta tidak lagi hanya membuat atau meluruskan aliran sungai-sungai dengan konstruksi beton atau sheetpile," tulis Anies dalam pergub tersebut.
"Air yang mengalir dari selatan Jakarta ke muara utara Jakarta dapat ditahan lebih lama, melalui pembangunan waduk-waduk dan memperbanyak sumur resapan di daerah selatan Jakarta," ucap Anies.
(Penulis: Nirmala maulana Achmad | Editor: Ihsanuddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.