JAKARTA, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz menyampaikan keinginannya untuk mensponsori renovasi Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC) Koja, Jakarta Utara.
Pangeran Mohammed menyampaikan itu saat menghadiri KTT G20 di Bali pekan ini.
Dijelaskan oleh Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syaikh Dr Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syaikh, sponsor ini diberikan Putra Mahkota usai kubah masjid JIC kebakaran beberapa waktu lalu.
"Yang Mulia Putra Mahkota menyampaikan minat dan ketertarikannya pada Islamic Centre di semua negara yang bersaudara dan bersahabat," ujar Abdullatif dikutip dari laman Saudi Press Agency, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Akan Biayai Renovasi Masjid Jakarta Islamic Centre yang Kubahnya Terbakar
Pangeran Mohammed berpendapat bahwa JIC memiliki peran penting dalam meningkatkan edukasi kepada generasi muda.
Menurut Pangeran Mohammed, pusat keagamaan Islam turut berperan penting menyebarkan toleransi dalam beragama, begitu pula pesan yang berlandaskan kedamaian.
"Pemimpin kerajaan ingin mendukung Islamic Centre yang membangun konsep moderasi dan toleransi," kata Abdullatif.
Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam atau JIC Muhammad Subki mengaku bersyukur jika ada yang mensponsori renovasi masjid yang terbakar beberapa waktu lalu itu.
Subki berkata, hal itu menandakan bahwa insiden kebakaran kubah masjid JIC mendapat perhatian tokoh dunia.
"Kalau kami menanggapi respons dari pihak mana pun tentu bersyukur ya. Masyarakat muslim Indonesia, bahkan dunia, punya perhatian terhadap kondisi Masjid Raya Jakarta Islamic Centre," kata Subki saat dikonfirmasi, Kamis.
Baca juga: Masjid JIC Belum Direnovasi Sejak Kebakaran, Pengurus: Harus Dibangun Ulang
Kendati begitu, Subki melanjutkan, pemberian dana untuk renovasi masjid tak bisa sembarangan.
Pemberian sponsor perlu melewati sejumlah prosedur karena masjid itu merupakan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Sehingga, mekanisme pendanaan dari pihak mana pun perlu melalui prosedur yang ditetapkan Pemprov DKI.
"Karena masjid ini memang bukan milik masyarakat umum, ini milik pemerintah," tutur Subki.
Subki mengatakan, usai kubahnya terbakar hebat, kondisi masjid JIC hingga kini makin memprihatinkan.
Pasalnya, kebakaran menyebabkan kubah besar yang menjadi ikon masjid hancur berantakan.
"Setelah peristiwa musibah kebakaran beberapa waktu yang lalu, jadi memang semua atap itu runtuh akibat dari sebuah pekerjaan yang mungkin terjadi kecelakaan," kata Subki.
Dia menyampaikan, kebakaran merusak bangunan masjid yang menyebabkan tempat tersebut tak bisa lagi digunakan.
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Bakal Sponsori Renovasi Masjid JIC, Pengelola Bersyukur
Oleh karena itu, perlu renovasi total untuk mengembalikan bangunan yang terbakar.
"Atapnya itu 100 persen ya (rusak) dan ini memiliki efek (ke bagian) samping kiri kanan depan belakang," ucap Subki.
"Kelihatan lantainya juga ini rusak, tembok-temboknya juga ada sebagian besar kebakar. Jadi kemungkinan besar ini harus dibangun dari awal kalau ingin aman," lanjut dia.
Meski kebakaran melalap kubah masjid raya tersebut, kegiatan keagamaan tetap dilakukan di area seputar JIC.
Subki menyebutkan, kegiatan ibadah dialihkan ke Convention Hall. Di sana terdapat ruangan untuk menampung sekitar 2.000 jemaah.
"Sudah satu bulan ruang ibadah utama tidak digunakan, sehingga ketika terjadi musibah itu tidak ada korban jiwa," sebut Subki.
Baca juga: Melihat Situasi di Dalam Masjid JIC yang Terbakar, Penuh Reruntuhan Kubah yang Roboh
Saat ditanya terkait renovasi Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, Subki masih menunggu keputusan Pemprov DKI Jakarta.
Pihaknya juga tengah menanti langkah yang akan diambil Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono berkait pembangunan kembali masjid tersebut.
"Jadi kami tidak bisa melakukan pembangunan kembali kecuali itu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," sebut Subki.
Diketahui bahwa masjid yang bisa menampung 20.000 jemaah itu mengalami kebakaran pada 19 Oktober 2022). Insiden tersebut sampai merobohkan kubah raksasa Masjid JIC.
JIC merupakan sebuah masjid serta lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta.
Jakarta Islamic Centre sendiri menempati lahan bekas kawasan pelacuran terbesar di Jakarta, yaitu lokalisasi Kramat Tunggak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.