Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Korban Dugaan Penganiayaan oleh Anak Kombes Tak Gentar Cari Keadilan: Tolak Berdamai hingga Datangi Ahli Pidana

Kompas.com - 19/11/2022, 07:11 WIB
Larissa Huda

Editor

Yusna pun mengaku telah mengonfirmasi soal olah kegiatan olah TKP itu kepada penyidik. Penyidik mengakui olah TKP tidak jadi dilakukan di pagi hari dan baru akan dilakukan pada Jumat sore ini.

"Terus saya tanya juga ke ketua tim penyidik. Kata dia sore (olah TKP). Dia malah telepon ke saya, tadi jam 10 konfirmasi, dia bilang, ibu kalau bisa enggak usah ikut. Karena ini sebentar sore baru dilaksanakan," ucap Yusna.

Baca juga: Tak Terima Perlakuan Anak Kombes Disebut Polisi Hanya Bercanda, Ibunda Korban: Anak Saya Dianiaya Lho!

"Kenapa tiba-tiba sudah dilayangkan (olah TKP sore) katanya sudah olah TKP tadi pagi? Saya ketemu (penyidik) jam 11, saya masih ngobrol, katanya belum (olah TKP)," sambung Yusna.

Datangi Ahli Pidana

Yusna juga mendatangi ahli pidana. Upaya ini dia lakukan untuk menentukan apakah dugaan penganiayaan terhadap putranya tersebut termasuk pidana.

Yusna mengaku telah mendatangi ahli pidana yang disebut berasal dari kalangan Kejaksaan Agung, Andi Hamzah. "Ini saya minta pernyataan beliau, apakah full ini kasus bukan pidana," kata Yusna

Berkait kejadian yang menimpa anaknya itu, Yusna berpandangan ada pihak mencoba melindungi pelaku.

Baca juga: Permintaan Tolong Ibunda Korban yang Dianiaya Anak Kombes Polisi, Takut Kasus Disepelekan

"Bayangkan, yang dipanggil semua itu saksi yang pro ke pelaku. Orang yang diintimidasi sama Pak Kombes itu, coba. Jadi, tolonglah bantu kami," ucap Yusna.

Guna memastikan pengusutan oleh polisi terus berjalan, Yusna mengaku akan menyampaikan berita acara pemeriksaan (BAP) tambahan kepada polisi.

"Saya mau bawa permintaan BAP tambahan untuk anak saya. Ini ada juga permohonan olah TKP tadi pagi saya kirim," terang Yusna.

(Penulis: Zintan Prihatini, Muhammad Isa Bustomi | Editor: Ihsanuddin, Ivany Atina Arbi, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com