JAKARTA, KOMPAS.com - Waduk Brigif yang berada di Jalan Aselih, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, masih ditutup untuk masyarakat umum.
Pada Rabu (23/11/2022), sederet seng berwarna silver dengan panjang sekitar lebih dari 50 meter masih masih menjadi penutup bagian depan Waduk Brigif tersebut.
Tampak pintu masuk juga tertutup rapat dan terdapat sebuah spanduk yang memberitahukan kepada masyarakat bahwa Waduk Brigif belum dibuka untuk umum .
"Perhatian. Ruang limpah sungai brigif belum dibuka untuk umum," demikian tulisan dari spanduk berwarna putih itu.
Baca juga: Sebulan Setelah Diresmikan Anies, Waduk Brigif Masih Belum Dibuka untuk Umum
Bergeser ke kiri dan kanan dari spanduk tulisan pemberitahuan itu, terdapat juga spanduk lain yang menggambarkan logo beberapa PT yang terlibat dalam pembuatan Waduk Brigif itu.
Kompas.com mencoba menelusuri dari sela seng penutup Waduh Brigif. Tidak ada aktivitas di balik seng penutup waduk tersebut.
Tampak sejumlah fasilitas bagian depan Waduk Brigif telah rampung.
Tak ada lagi aktivitas pengerjaan pada bagian muka waduk yang menjadi proyek pertama berbasis alam untuk bisa menyelesaikan masalah limpahan air sungai.
"Warga tidak boleh masuk katanya masih banyak yang kerja, takut ganggu," ujar Usman, salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi.
Digunakan olahraga
Meski kawasan belum dibuka untuk umum, namun banyak warga yang masuk ke Waduk Brigif untuk berolahraga.
"Dibuka secara resmi untuk umum belum, tapi kadang kalau pagi pintu terbuka, warga masuk untuk olahraga. Jam 07.00 itu pintu ditutup," kata Usman.
Biasanya, kata Usman, masyarakat masuk ke dalam Waduk Brigif tidak melalui pintu utama di Jalan Aselih, melainkan melalui jalur lain di Jalan Raisan.
Jalan itu, kata Usman, tidak dijaga oleh petugas karena lokasinya di perkampungan rumah warga dan tak ada gerbang penutup untuk masuk ke Waduk Brigif.
"Banyak warga masuk pada lewat sana (Jalan Raisan). Itu sebenarnya bukan boleh sih, tapi karena emang di sana itu tidak dijaga petugas dan tidak ada pintu penutup," kata Usman.
Baca juga: Belum Dibuka untuk Umum, Waduk Brigif Tetap Didatangi Warga untuk Olahraga
Kompas.com kemudian menelusuri jalur masuk Waduk Brigif melalui Jalan Raisan. Akses tersebut tidak terlalu besar, hanya bisa dilalui satu mobil dan sepeda motor.
Waduk Brigif bisa ditempuh sekitar 5 menit dari Jalan Raisan menggunakan sepeda motor.
Saat di dalam Waduk Brigif, tampak ada seseorang yang sedang berolahraga. Ia sedang jogging sekitar area belakang waduk yang belum rampung seluruhnya.
Terlihat juga masih ada beberapa pekerja yang sedang mengerjakan fasilitas di dalam Waduk Brigif.
Terlihat juga jaring sebagai pembatas dan tumpukan tanah galian di tepi Waduk Brigif.
Berharap segera dibuka
Usman mempertanyakan kapan Waduk Brigif tersebut dapat dibuka untuk umum. Ia keseharian berada di depan waduk dengan menjajakan pakan ikan kerap melihat warga datang silih berganti untuk dapat berkunjung.
"Banyak yang pada datang melihat, belum di buka. Kalau bukan warga sini kan tidak tahu lewat jalan sana (Jalan Raisan)," kata Usman.
Usman berharap agar Waduk Brigif yang sudah diresmikan lebih dari satu bulan lalu oleh Anies itu segera dibuka untuk masyarakat umum.
"Ya harapan saya dan semua warga pasti sama bisa dibuka untuk unum segera. Kan sudah diresmikan, kenapa masih ditutup. Artinya kalau sudah diresmikan itu kan harusnya sudah bisa dipakai," kata Usman.
Baca juga: Jalan Aselih Jagakarsa Rusak, Diduga akibat Dilintasi Truk Proyek Waduk Brigif
"Kalau warga di sini itu butuh banget yang kayak begini. Pasti kalau pagi sama sore orang banyak yang berkunjung," sambung Usman.
Rujukan Kallang River
Waduk Brigif diresmikan oleh Anies Baswedan pada 6 Oktober 2022, saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Peresmian Waduk Brigif yang dinamakan Ruang Limpah ini turut dihadiri oleh Duta Besar (Dubes) Singapura untuk Indonesia Kwok Fong Seng dan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.
Waduk Brigif ini merupakan proyek pertama berbasis alam yang dinilai bisa menyelesaikan masalah limpahan air sungai.
Anies mengatakan pembuatan Waduk Brigif merupakan rujukan Kallang River yang berada di Singapura.
"Limpah ini punya (makna) berlebih tapi yang positif. Berlimpah harga yang berlimpah, ilmu yang berlimpah, air yang berlimpah. jadi tone-nya positif. Kita dapatkan air berlimpah," kata Anies, 6 Oktober 2022.
Baca juga: Waduk Brigif Terinspirasi Kallang River di Singapura, Anies Ajak Dubes Singapura Saat Peresmian
Dalam kesempatan itu, Anies juga melepas ribuan ekor ikan serta menanam dan menyiram tanaman di sekitar Waduk Brigif.
Anies juga mengajak Dubes Singapura untuk Indonesia Kwok Fong Seng dan beberapa pejabat lain berkeliling sekitar Waduk Brigif dengan bersepeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.