Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mercusuar Batavia, Pengatur Lintasan Laut Sunda Kelapa yang Kini Terkepung Bangunan

Kompas.com - 25/11/2022, 04:45 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

"Dulu saat berfungsi, di sekitar mercusuar ada juga bangunan tempat penjaga tinggal. Akan tetapi, bangunan tersebut telah dirobohkan," ujarnya.

Di masa jayanya mercusuar ini adalah salah satu bangunan yang cukup tinggi di Batavia. Fungsinya mengatur alur pelayaran yang ketika itu mencapai masa jayanya.

”Kawasan mercusuar dulu, saat ini Muara Baru, adalah tanah tumbuh yang terus ada seiring pendangkalan muara. Kawasan ini juga dikenal karena banyak penyakit seperti malaria dan disentri,” kata Candrian.

Pesisir Jakarta memang terus maju karena pendangkalan pesisir dan faktor alamiah. Bahkan, sisi paling luar Jakarta ribuan tahun lalu berada di Pasar Minggu.

"Akan tetapi, seperti kita lihat sekarang, mercusuar hampir tidak lagi kelihatan karena tertutup bangunan,” sebut Candrian.

Baca juga: Diduga Kaget karena Letusan Ban, Seorang Pemuda Jatuh dan Tenggelam di Pelabuhan Sunda Kelapa

Jalan menuju mercusuar

Untuk mencapai mercusuar ini, pengunjung harus masuk ke dalam area Pelabuhan Nizam Zachman.

Pengunjung awalnya rata-rata kesulitan menemukan lokasi mercusuar karena tidak ada petunjuk lokasi di dalam area pelabuhan.

Ini dikarenakan, tinggi bangunan lain di area pelabuhan yang penuh pabrik hampir sama dengan mercusuar.

Mercusuar sendiri dikelilingi kolam dengan batu gunung di fondasi. Hal ini dilakukan seiring penimbunan kawasan Muara Baru agar lebih tinggi dari muka laut akibat penurunan muka tanah.

Di sekeliling mercusuar juga difungsikan sebagai kolam penampungan air sebelum dibuang ke laut memakai pompa.

Baca juga: Itinerary Seharian di Kota Tua Jakarta, dari Sunda Kelapa ke Museum Fatahillah

Sebuah pintu kecil berbentuk sepatu kuda berada di sisi timur bangunan. Menuju puncak harus melewati 56 anak tangga yang cukup melelahkan.

Akan tetapi, ketika sampai di puncak, rasa penasaran terbayar tuntas. Kota ini ternyata memiliki mercusuar yang masih baik meski tidak lagi difungsikan.

Kepada harian Kompas, Prabowo, petugas rumah pompa Mercusuar Muara Baru, menuturkan, hampir setiap tahun ada wisatawan mancanegara yang datang untuk melihat mercusuar.

”Mereka datang jalan kaki dari Kota Tua ke tempat ini. Kebayang jauhnya. Kalau orang lokal hampir tidak ada yang datang untuk wisata. Mungkin pada gak tau,” ujarnya.

(Kompas.com: Silvita Agmasari | Kompas: Saiful Rijal Yunus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com