JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara soal polemik warga gusuran proyek Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang tak kunjung dapat menempati Kampung Susun Bayam.
Heru memastikan, tuntutan dan harapan warga akan difasilitasi dengan baik oleh pihak Wali Kota Jakarta Utara dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku operator Kampung susun Bayam.
"Itu sudah difasilitasi oleh pak wali, sudah ada surat keputusan (SK) wali kota diterbitkan ya untuk difasilitasi," ucapnya Jumat (25/11/2022).
Jakpro dan Pemprov DKI telah berkomunikasi intensif agar pengelolaan Kampung Susun Bayam segera mendapatkan solusi yang terbaik sehingga aturan penggunaan dan pengelolaan dapat mengikuti regulasi yang berlaku.
Baca juga: Wali Kota Jakarta Utara Disebut Terbitkan SK untuk Fasilitasi Warga di Kampung Susun Bayam
Warga Kampung Bayam yang tergusur megaproyek JIS ternyata tak semudah itu dapat menempati Kampung Susun Bayam yang telah dijanjikan Pemprov DKI untuk mereka.
Sejak diresmikan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan, pada 12 Oktober 2022, Jakpro selaku operator tak kunjung membiarkan Kampung Susun Bayam dihuni karena berbagai masalah administratif.
Community Development Specialist PT Jakpro Hifdzi Mujtahid, menyebutkan dalam hal administrasi, Kampung Susun Bayam, sedikit berbeda dengan administrasi rusunawa lain yang sudah dijadikan tempat relokasi warga.
Hifdzi mengatakan Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta masih perlu mematangkan sejumlah skema, salah satunya, penetapan tarif sewa Kampung Susun Bayam.
Baca juga: Jakpro Kebut Urus Administrasi agar Warga Bisa Segera Tempati Kampung Susun Bayam
"Kalau pakai tarifnya BUMD, BUMD kan harus untung. Kalo kita merencanakan sesuatu hal (tarif sewa rendah), yang rugi nanti temuan kita di akhir," kata Hifdzi kepada TribunJakarta.com.
Demonstrasi dari warga Kampung Bayam yang merasa diberikan harapan palsu pun tak terelakkan.
Puluhan warga melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang masuk Kampung Susun Bayam pada Senin (21/11/2022). Beberapa di antaranya bahkan menginap di sana sampai Rabu (23/11/2022).
Salah seorang calon penghuni Kampung Susun Bayam Asep Suwanda menyebut warga masih akan melakukan musyawarah bersama pihak Jakpro untuk merundingkan soal harga sewa.
Baca juga: Warga Menginap 3 Hari di Depan Kampung Susun Bayam, Minta Kejelasan Waktu Tempati Hunian
Jakpro telah menawarkan harga sewa unit Kampung Susun Bayam, sebesar Rp 1,5 juta per bulan kepada warga
Namun menurut Asep warga menilai harga sewa sebesar Rp 1,5 juta per bulan yang dinilai masih terlalu tinggi.
Sebenarnya saat ini, warga Kampung Bayam terdampak JIS saat ini sudah mendapatkan unit rusun Kampung Susun Bayam.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.