Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2022, 17:00 WIB
Retno Ayuningrum ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Natasha (21) sudah hampir satu bulan menjadi talent layanan sleep call atau berbincang via telepon. Dalam kurun waktu tersebut, ia sudah melayani sejumlah klien.

Asyiknya berbincang dan berbagi cerita dengan klien terkadang menumbuhkan ketertarikan bahkan terbawa perasaan (baper).

"Namanya orang, tidak bisa dipungkiri (terbawa perasaan)," ujar Natasha kepada Kompas.com, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Pelanggan Ini Pesan Layanan Sleep Call Setahun Penuh, Biaya Pelayanan Capai Rp 10 Juta

Saat melakukan pekerjaannya, Natasha bisa melihat foto profil kontak atau media sosial kliennya.

Sisi visual klien saja terkadang menarik perhatian Natasha, belum lagi karakter, wawasan, dan perlakuan klien yang bisa makin menumbuhkan ketertarikannya.

"Kan bukan cuma dilihat dari muka doang, lihat juga karakter sama attitude-nya yang bagus. Apalagi dia punya pemikiran yang visioner," kata dia.

Natasha pun tak menyangkal banyak sisi klien yang membuatnya merasa kagum. Namun, talent jasa "Sleep Call-mu" ini kemudian sadar dan buru-buru mengerem dirinya.

Baca juga: Kisah Natasha Jadi Talent Layanan Sleep Call, Hobi Ngobrol dan Dengar Curhat Bisa Jadi Cuan

Natasha mengingatkan dirinya untuk bersikap profesional. Terlebih, salah satu aturan dari manajemen jasa Sleep Call-mu, talent dan klien dilarang berkomunikasi lebih lanjut setelah sesi layanan selesai. Ia pun tidak ingin kebaperan mengacaukan pekerjaannya.

"Balik lagi, punya rasa profesionalitas, harus menjunjung profesionalitas," ucap Natasha.

Penyedia jasa Sleep Call-mu bernama Fahrija membenarkan bahwa talent dan klien tidak boleh berhubungan lagi setelah sesi layanan selesai.

Talent yang terbukti melanggar aturan tersebut akan dicoret dari daftar talent.

"Jangan ada keep in touch setelah selesai. Kalau ketahuan melanggar, akan ditindaklanjuti," tutur Fahrija dalam wawancara terpisah.

Baca juga: Cerita Fahrija Bikin Jasa Sleep Call, Berawal Lihat Riset Tingginya Tingkat Kesepian...

Fahrija mengaku selalu mengingatkan talent untuk mematuhi ketentuan.

"Saya wanti-wanti saja, kalau kamu (talent) tetap keep in touch, ya berpeluang kehilangan pelanggan," ujar Fahrija.

Adapun Sleep Call-mu saat ini mempunyai 44 talent, terdiri dari 24 laki-laki dan 20 perempuan.

Baca juga: Pelanggan Ini Pesan Layanan Sleep Call Setahun Penuh, Biaya Pelayanan Capai Rp 10 Juta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Demo Pro-Kontra Pemerintah di DPR Saling Lempar Botol

Massa Demo Pro-Kontra Pemerintah di DPR Saling Lempar Botol

Megapolitan
Sekolah di Dekat KPU dan Bawaslu RI Diliburkan saat Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Sekolah di Dekat KPU dan Bawaslu RI Diliburkan saat Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Polsek Tanjung Priok Larang Kegiatan 'Sahur on The Road'

Polsek Tanjung Priok Larang Kegiatan "Sahur on The Road"

Megapolitan
Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com