Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulkan Anak Buah, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bahas Perekonomian 2023

Kompas.com - 28/11/2022, 11:14 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengumpulkan jajarannya dalam rapat pimpinan (rapim) yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2022).

Pantauan Kompas.com, Heru Budi menggelar rapim di ruang rapim Balairung Balai Kota DKI. Ia memasuki ruang rapim yang dihadiri para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) se-DKI sekitar pukul 10.48 WIB.

Eks Wali Kota Jakarta Utara itu lalu menyampaikan hal yang menjadi bahasan dalam rapim tersebut.

Kata Heru, salah satu hal yang akan dibahas adalah kondisi perekonomian pada 2023.

"(Bagaimana) kita mengatasi kegiatan 2023 tentang ekonomi. Dinas terkait menyampaikan konsepnya," katanya di ruang rapim, Senin.

Baca juga: Heru Budi Gelar Rapim di Balai Kota, Pejabat Pemprov DKI Dilarang Bawa Ponsel

Selain itu, Heru juga meminta para kepala SKPD yang hadir untuk berdiskusi kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI, jika hendak membahas soal anggaran program yang akan berjalan pada 2023.

"Teman-teman OPD, kita memiliki sistem terkait dengan anggaran. Kegiatan OPD, jika ada yang didiskusikan, ke TAPD dulu," tegas dia.

Heru menyampaikan, berkait data kependudukan juga akan menjadi pembahasan dalam rapim.

Menurut dia, data Kartu Jakarta Pintar (KJP) turut menjadi hal yang bakal dibahas.

Usai menuturkan beberapa hal yang menjadi pembahasan rapim, Heru meminta awak media untuk keluar dari ruang rapim. Sebab, rapat akan berlangsung tertutup.

"Saya rasa itu, rekan-rekan media. Rekan-rekan media, saya akan lanjutkan secara detil, kalau mau ingin tanya hasil, bisa tanya setelah rapat (rampung)," katanya.

Baca juga: Pekerja di Jakarta Dapat Info Bakal Ada PHK Massal, Pemprov DKI Diminta Bertindak

Sebagai informasi, beberapa pejabat yang mengikuti rapim itu adalah Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Adan Adriansyah, Asisten Pemerintahan DKI Sigit Wijatmoko.

Kemudian, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Atika Nur Rahmania, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Isnawa Adji, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Syafrin Liputo, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Widyastuti.

Lalu, hadir pula Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana, Kepala Dinas Sosial DKI Premi Lasari, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Sarjoko, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Andri Yansyah.

Mereka wajib menitipkan gawai/ponsel masing-masing sebelum mengikuti rapim. Ponsel ini bisa dititipkan di staf Pemprov DKI atau kepada asisten masing-masing kepala SKPD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com