Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Marullah Matali di Pemprov DKI hingga Diangkat Jadi Deputi Gubernur oleh Heru Budi..

Kompas.com - 03/12/2022, 17:04 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melantik mantan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali sebagai Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata, Jumat (2/12/2022).

Menurut dia, Marullah Matali adalah orang yang tepat untuk mengisi kekosongan posisi Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata.

"Gini deputi itu kan kalau melihatnya lebih luas. Sehingga Pak Deputi, Pak Marullah itu bisa membantu saya lebih luas lagi dan dan lebih lincah," kata Heru saat ditemui Kompas.com di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/12/2022).

Dengan menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI, lanjut Heru, kini Marullah memiliki tugas dengan cakupan yang lebih luas dibanding saat masih menjabat sebagai Sekda DKI.

Baca juga: Pemprov DKI Buka Lelang Jabatan Sekda DKI untuk Gantikan Marullah Matali

Heru mengatakan, dengan tugas barunya saat ini. Marullah dapat membantu Pemprov DKI untuk berkomunikasi lebih banyak dengan pemerintah pusat.

Perjalanan karier Marullah sebagai ASN DKI

Marullah Matali memegang jabatan sebagai Sekretaris Daerah DKI sejak Januari 2021.

Peran tersebut diembannya untuk menggantikan Sekda DKI sebelumnya, Saefullah, yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Marullah yang merupakan putra asli Betawi ini lahir pada 27 November 1965.

Ia mendedikasikan hidupnya sebagai seorang birokrat di lingkungan Pemprov DKI sejak tahun 1996.

Baca juga: Heru Budi Angkat Sekda DKI Marullah Matali Jadi Deputi Gubernur

Semula, ia menjabat sebagai staf Biro Bina Mental Spiritual Provinsi DKI Jakarta.

Lalu, kariernya perlahan naik hingga menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Bina Mental Spiritual Dinas Bintal dan Kesos Provinsi DKI Jakarta.

Ayah dua anak ini juga sempat menjabat sebagai Kepala Sekretariat Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Kepala Biro Pendidikan dan Mental Prov DKI Jakarta.

Sepanjang kariernya sebagai ASN DKI, Marullah juga pernah meraih penghargaan masa kerja 15 Tahun dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2011.

Ia pun mendapatkan Penghargaan Satyalancana Karya Satya KL 1 dari Presiden RI pada tahun 2012.

Baca juga: Profil Calon Pj Gubernur DKI Marullah Matali, ASN Nomor 1 DKI yang Kariernya Moncer di Era Anies

Karier moncer di era Anies

Karier Marullah makin moncer di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia dipercaya menjabat sebagai Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pariwisata.

Marullah pun sempat menjabat sebagai Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan.

Hingga akhirnya pada 2018, Marullah dianggap sebagai orang dilantik Anies sebagai Wali Kota Jakarta Selatan sebelum akhirnya dilantik menjadi Sekda DKI pada 2021.

(Penulis: Ihsanuddin, Zintan Prihatini | Editor: Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com