Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Bengkel Perawatan Kereta MRT Jakarta di Depo Lebak Bulus

Kompas.com - 06/12/2022, 15:44 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi memastikan unit beroperasi dengan aman dan nyaman, rangkaian Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta rutin melakukan perawatan setiap hari, hingga pemeriksaan dalam jangka waktu panjang.

Kepala Departemen Rolling Stock Workshop MRT Jakarta Christoforus Deberland mengatakan, setiap kereta MRT wajib melalui pemeriksaan dan perawatan meskipun tidak memiliki "penyakit" tertentu.

"Jadi ini preventif maintenance, rangkaian biasa dilakukan itu ada pemeriksaan harian, bulanan, 4 tahunan atau semi perawatan akhir, dan 8 tahunan atau overhaul di mana semua akan dicek," kata Berland di Gedung Workshop, Depo Lebak Bulus, Selasa.

Baca juga: PT MRT Jakarta Targetkan Buka 5 Taman Literasi di Ibu Kota Tahun 2023

Kompas.com berkesempatan mengunjungi bengkel perawatan MRT yang terletak di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/12/2022).

Pada hari ini, sebuah kereta dari rangkaian MRT nomor 9, tengah dilakukan pemeriksaan berkala 4 tahunan atau perawatan semi overhaul.

Bengkel tersebut luas dengan sebagian areanya terdiri dari dua lintasan rel yang cukup untuk menampung 6 unit kereta. Sebagian area rel juga berdiri beberapa mesin pengangkat kereta yang berfungsi seperti dongkrak pada mobil.

Unit kereta MRT Jakarta memasuki area perawatan Gedung Workshop di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/12/2022). Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Unit kereta MRT Jakarta memasuki area perawatan Gedung Workshop di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/12/2022).

Sedangkan, sebagian area lainnya, berisi mesin-mesin perawatan kereta untuk mengecek dan memperbaiki spare part kereta asal Jepang tersebut.

Unit kereta kemudian diparkir di dalam lintasan yang yang sudah dinantikan oleh para petugas berpakaian lengkap. Mereka berdiri di sisi rel hingga di anjungan lantai dua yang setara dengan level atap kereta.

Baca juga: Ratusan Miliar Rupiah Menggelontor demi LRT-MRT yang Lebih Baik...

Perawatan dimulai dengan pembongkaran sejumlah bagian seperti Air Conditioner (AC) kereta hingga bogie atau kerangka yang membentuk set roda kereta.

"Semuanya dibongkar, dari AC dibongkar, pantograph dibongkar, bogienya juga dilepas kemudian dibongkar, ada air compressor juga dilepas dibongkar, kemudian ada breaker dibongkar," jelas Berland.

Terlihat petugas membongkar AC yang terletak di bagian atap kereta. AC kemudian diangkat dan diturunkan menggunakan alat berat.

Dalam satu unit kereta, terdapat dua unit AC yang dibongkar. Keduanya pun ditumpuk lalu dibawa untuk dibersihkan dan diperiksa.

Sembari pembongkaran AC dengan alat berat di atas, terlihat sejumlah teknisi melakukan pemeriksaan pada bagian bawah kereta. Petugas ada yang berada di kolong kereta dan di pinggir kereta.

Baca juga: Cerita Warga Bantaran Kali Ciliwung, Sampah di Aliran Sungai Sudah Jadi Pemandangan Biasa

Setelah rampung, unit kereta kemudian bergerak ke depan menuju area yang memiliki mesin "dongkrak". Dengan mesin itu, kereta kemudian diangkat dan petugas melepas bogie untuk diperiksa.

"Breaker dibongkar lalu dilakukan pemeriksaan dan perawatan. Kita rawat dengan cara dibersihkan, diganti elastimericnya. Kami cek segala macam, setelah itu kita lakukan testing," jelas dia.

Proses maintenance dari 96 unit kereta MRT Jakarta, lanjut Berland, bisa memakan waktu hingga 33 hari.

Setelahnya, unit kereta akan dites dengan melintasi rel di dalam depo hingga menjajal operasional di lintasan MRT Jakarta di luar jam operasional atau sekitar dini hari.

Jika unit kereta dan rangkaiannya lolos pengujian dan laik beroperasi, rangkaian tersebut sudah bisa digunakan untuk beroperasi seperti biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com