Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Idris Sebut Pengelolaan Limbah di Depok Terbaik Kedua Setelah Bali

Kompas.com - 07/12/2022, 06:47 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyebut wilayah admistrasinya merupakan kota terbaik dalam pengelolaan limbah, setelah Bali.

Hal itu berdasarkan penilaian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) lantaran pengelolaan limbah di Depok menggunakan teknologi modern.

"Iya (Depok terbaik) soal pengelolaan limbah bersama bali, karena memang tadi mesin pengelolanya modern tidak manual lagi," kata Idris usai menerima kunjungan delegasi Laos di Kantor UPTD IPLT, Kalimulya, Cilodong pada Selasa (5/12/2022).

Baca juga: Delegasi Laos Datang ke Depok, Wali Kota Idris Sebut Mau Belajar Pengelolaan Limbah

Kendati demikian, kata Idris, Pemkot Depok akan mengevaluasi dengan para pakar terkait kekurangan pengelolaan limbah tersebut.

"Hasilnya pun dinilai oleh Bappenas progresnya cukup baik. Tapi nanti kita lihat kan ada pakar-pakar, apa kekurangannya akan kami share sehingga nanti mereka bisa benar-benar belajar khususnya Depok," ujar dia.

Idris mengakui kekurangan pengelolaan limbah di wilayah administrasinya, salah satunya, tak memiliki alat penyaringan sampah di dalam mobil.

"Kekurangannya, di antaranya alat penyaring sampah ya dari mobil ke alat penyaringnya nanti ada plastik, beling, segala macam, itu akan terpisah sebelum masuk ke kolamnya," ujar dia.

Baca juga: Tegaskan Tak Ada Pungli Perpanjang SIM di Polres Depok, Kasatlantas Sebut Sudah Sesuai Prosedur

Oleh karena itu, Idris meminta Bappenas dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyediakan empat alat penyaring limbah untuk Kota Depok.

"Kami butuh tiga atau empat unit sehingga nanti lebih jernih lagi air limbah yang akhirnya keluar dari kolam," ujar dia.

Pemkot Depok menerima kunjungan delegasi dari negara Laos dalam rangka kerjasama GGGI-KOICA South South Knowledge Exchange (SSKE) kemarin.

Kedatangan mereka bertujuan untuk belajar mengolah limbah di Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu (IPLT) di Jalan TPU Kalimulya, Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Seorang Ibu Diduga Buang Bayi ke Tong Sampah Usai Melahirkan di Toilet Terminal Pulogebang

Idris menyebutkan, kedatangan delegasi Laos berdasarkan arahan dari Bappenas dan Kementerian PUPR.

"Memang arahan dari Bappenas dan Kementerian PUPR, ketika Pemerintah Laos istilahnya ingin belajarlah menimba ilmu pengetahuan terkait dengan masalah pengelolaan limbah," kata Idris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com