Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Liar di Ibu Kota Bisa Hasilkan Miliaran Rupiah, ke Mana Mengalirnya?

Kompas.com - 07/12/2022, 11:10 WIB
Reza Agustian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan parkir liar di badan jalan Ibu Kota bukan lagi menjadi rahasia umum.

Permasalahan itu seolah tak kunjung dapat diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Di kawasan pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta Pusat, misalnya, kemacetan kerap kali timbul karena hampir setengah jalan dipenuhi kendaraan terparkir dan berdirinya tenda-tenda warung.

Oleh karena itu, aktivis Azas Tigor Nainggolan mempertanyakan aliran uang yang dihasilkan dari maraknya parkir liar yang dikelola secara ilegal.

Berdasarkan pengalamannya, ia pernah memarkirkan sepeda motornya di sekitaran Grand Indonesia, lalu dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 oleh petugas juru parkir liar.

"Menurut hitungan saya parkir liar di badan jalan di Jakarta bisa menghasilkan uang ratusan miliar dalam setahun jika dikelola secara legal, bukan liar," ujar Tigor dikutip dari keterangannya, pada Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Beredar Video Tarif Parkir Motor Liar di Sekitar Grand Indonesia Rp 10.000, Ketua Fakta: Sudah Sejak Lama Dibiarkan

Berhubung parkir liar dikelola secara ilegal, Tigor menduga, uang yang dihasilkan tersebut justru mengalir ke kantong-kantong oknum pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang rajin menyambangi ke lapangan.

"Bukan rahasia lagi bahwa yang menikmati bocornya yang parkir liar di Jakarta itu banyak sekali. Saking besarnya, pendapatan uang bocor parkir liar itu hingga membuat kelompok atau organisasi kemasyarakatan saling bantai untuk mendapatkan jatah mengelola titik parkir liar di badan jalan," ungkap dia.

Tigor mengungkapkan, pada tahun 2007 dan 2008 setidaknya ada 16.000 satuan ruas parkir (SRP). Lalu di tahun 2010 keberadaan SRP sempat ditutup oleh Pemprov DKI.

"Tetapi sejak lima tahun belakangan ini parkir di badan jalan mulai marak dan bahkan ada yang dilegalkan secara diam-diam," kata Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) itu.

Baca juga: Tak Terima Dibayar Pakai Uang Koin, Juru Parkir Alfamidi di Kemayoran Hina dan Nyaris Pukuli Perempuan

Melihat fenomena itu, Tigor membuat catatan dengan menghitung nominal uang yang dihasilkan dari parkir liar.

"Jika sehari dihitung titik parkir hanya delapan jam efektif parkir dan satu rata-rata membayar Rp 10.000, maka pendapatannya parkir liar di Jakarta Rp 10.000 di kali delapan (jam efektif) di kali 16.000 (SRP) adalah Rp 1,28 miliar sehari, Rp 38,4 miliar sebulan dan menjadi Rp 460 miliar setahun," ujarnya.

Atas dasar tersebut, Tigor mempertanyakan aliran uang miliaran yang dihasilkan dari parkir liar.

"Pertanyaannya, uang tersebut ke mana saja mengalirnya? Tentu mengalirnya tidak ke pendapatan asli daerah (PAD) Jakarta. Uang banyak itu masuk ke kantong-kantong mulai dari jukir liar hingga oknum aparat Pemprov DKI," pungkasnya.

Baca juga: Dishub DKI Bantah Biarkan Parkir Liar Marak di Jakarta

Padahal jika dikelola secara legal oleh Pemprov DKI, kata Tigor, hal itu bisa jadi alat bantu memecahkan problem transportasi dan membantu PAD Jakarta.

"Jika parkir dikelola, bisa sebagai alat bantu memecahkan masalah transportasi Jakarta yakni masalah kemacetan. Maka ini sesuai dengan target Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang ingin memecahkan masalah kemacetan Jakarta," ucap Tigor.

Baca juga: Kejadian Sebenarnya di Balik Video Polisi dan Dishub Rusak Spion Mobil yang Parkir Liar

"Saya mendukung bapak Pj Gubernur memecahkan kemacetan Jakarta dan memerintahkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menertibkan dan memperbaiki manajemen perparkiran Jakarta agar bisa membantu memecahkan masalah transportasi yakni kemacetan dan mendapat pendapatan yang baik juga besar dari manajemen parkir untuk PAD Jakarta," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com