Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Direkrut, 1.097 Karyawan Palyja dan Aetra Teken Surat Kerja di Bawah PAM Jaya

Kompas.com - 07/12/2022, 11:27 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.097 karyawan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta (Aetra) menandatangani surat penawaran kerja atau offering letter setelah resmi direkrut oleh PAM Jaya.

Penandatanganan itu dilakukan di Jakarta International Equistrian Park Pulomas, Jakarta, pada Rabu (7/12/2022).

Proses penandatanganan itu diwakili secara simbolik oleh dua karyawan di hadapan sejumlah penjabat seperti Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin hingga Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Baca juga: Swastanisasi Air Akan Berakhir, PAM Jaya Bakal Bangun Sentra Pelayanan Terpadu

Setelah menandatangani surat, keduanya diberikan kartu identitas karyawan PAM Jaya, kartu ATM Bank DKI, kartu BPJS Ketenagakerjaan, dan lain sebagainya.

"Hingga nanti 31 Januari 2023, ini merupakan rangkaian dari sebuah proses transisi. Bahwa PAM Jaya akan melakukan pengambilalihan operasional dan distribusi air di Jakarta dari mitra kami Palyja dan Aetra, dan hari ini adalah bagian dari proses itu," kata Arief dalam sambutannya, Rabu.

Arief mengatakan seluruh karyawan dari dua perusahaan yang diambil alih itu akan segera resmi menjadi karyawan PAM Jaya.

"PAM Jaya akan merekrut tanpa tebang pilih, seluruh karyawan Aetra dan Palyja. Kami sudah menawarkan membuka pintu selebar-lebarnya kepada mereka yang akan bekerja dan memberikan kontribusi positifnya kepada PAM Jaya," imbuh dia.

Baca juga: Terima PMD Rp 324,6 Miliar, PAM Jaya Akan Bangun Dua IPA dan Kios Air

Heru Budi mengapresiasi upaya transisi itu karena tidak ada karyawan Palyja dan Aetra yang dirumahkan akibat pengambilalihan tersebut.

"Seluruh karyawan 1.097 dari dua perusahaan itu secara langsung sudah menjadi karyawan PAM Jaya. Ini yang menjadi prestasi untuk PAM Jaya, sebab tidak ada PHK. Kecuali yang mengundurkan diri secara pribadi," ungkap Heru.

Sementara itu, proses offering letter terhadap 1.097 karyawan masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.

Sebelumnya, Badan Pembinaan (BP) Badan usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta memastikan, swastanisasi penyaluran air bersih di ibu kota akan berakhir pada 31 Januari 2023, yang ditandai dengan pemutusan kerja sama.

Baca juga: PAM Jaya Dapat PMD Rp 324,6 Miliar, Klaim Bakal Terserap Penuh pada 2023

PAM Jaya mengaku bakal merekrut karyawan mitra swasta, Palyja dan Aetra, usai kerja sama dengan kedua perusahaan itu berakhir pada 31 Januari 2023.

PAM Jaya dengan Palyja-Aetra diketahui telah bekerja sama selama 25 tahun terkait penyaluran air bersih di Ibu Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com