Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2022, 12:03 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, menyelam untuk mencari korban tenggelam di lubang galian kabel di Pademangan Timur, Jakarta Utara.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu (14/12/2022) salah satu di antaranya masuk ke lubang tersebut menggunakan peralatan menyelam sekira pukul 10.10 WIB.

Selama sekitar 10 menit, keduanya menyelam untuk mencari korban berinisial P (37) yang diduga merupakan petugas Telkom yang mengurus masalah kabel.

Baca juga: Petugas Telkom Tenggelam di Lubang Galian Kabel di Pademangan

Namun, hingga kini korban belum ditemukan oleh petugas.

Akhirnya petugas melakukan berbagai cara termasuk menggunakan pompa air diesel untuk menguras air di lubang galian tersebut.

Menurut Kepala Pleton Gulkarmat Sektor Pademangan, Susilo Hadi pencarian korban terkendala kabel-kabel berserakan dan besi.

"Kendalanya anggota yang di dalam, selain kabel yang berserakan juga ada besi. Ada besi itu juga enggak tahu awalnya itu buat apa," ungkap Susilo saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu.

Baca juga: Kronologi Petugas Telkom Tenggelam di Lubang Galian, Menyelam lalu Tidak Timbul Lagi

Kendala lainnya yakni jarak pandang yang pendek, yakni hanya 1 meter sehingga petugas masih kesulitan untuk mencari korban.

"Yang nyelam itu dua orang bergantian karena lokasinya sempit diameternya (lubangnya)," ucap Susilo.

Sementara itu, Perwira Piket Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Idrisman mengatakan P mulanya memeriksa kabel di dalam lubang galian kabel pada Selasa (13/12/2022) pukul 23.00 WIB.

Korban tercebur ke lubang dengan kedalaman hingga 4 meter.

"Petugas kabel Telkom sedang memeriksa kabel di dalam gorong-gorong galian kabel dengan luas 1x1 meter yang tergenang air. Kedalaman kurang lebih 3-4 meter dan menyelam tanpa menggunakan APD dan petugas tersebut tidak muncul lagi ke permukaan," ungkap Idrisman dalam keterangannya, Rabu.

Baca juga: Heru Budi Berkelit Saat Ditanya Aturan Batas Usia 56 Tahun PJLP

Setelah insiden itu terjadi, rekan kerja korban langsung melapor ke Polsek Pademangan, dan diteruskan ke Pos Pemadam Kebakaran Pademangan Timur.

Usai menerima laporan pada pukul 05.15 WIB, petugas pun bergegas menuju lokasi yang berada di gang sempit di permukiman padat penduduk tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Megapolitan
Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Megapolitan
Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Megapolitan
LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

Megapolitan
Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com