Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobol Warung Nasi Uduk di Tanjung Priok, 2 Pelaku Bawa Kabur Tabung Elpiji

Kompas.com - 15/12/2022, 15:32 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pencuri yang diduga mengenakan seragam sekolah membawa kabur tabung elpiji 3 kilogram dari warung nasi uduk di Jalan Enim 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Aksi tersebut terjadi pada Rabu (14/12/2022).

Pemilik warung Nasi Uduk Bandung, Wahyudin (59) mengatakan pembobolan itu berlangsung saat warungnya tutup.

Baca juga: Warung Nasi Uduk Dibobol di Tanjung Priok, Pelaku Diduga Pakai Seragam Sekolah

"Saya habis menggoreng pagi-pagi, pas udah kelar saya kunci sebentar. Saya ke kamar mandi paling satu setengah jam, pas saya ke sana lagi (warung nasi uduk) udah jebol pintunya," kata Wahyudin kepada wartawan, Kamis (15/12/2022).

Aksi keduanya pun terekam kamera CCTV yang tak jauh dari lokasi kejadian. Berdasarkan rekaman CCTV, insiden tersebut terjadi pada siang hari.

Kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor tampak mendatangi warung nasi uduk.

Terlihat salah satu di antaranya menggunakan topi dan kemeja putih dengan celana berwarna coklat masuk melalui pintu samping warung nasi tersebut.

Baca juga: 19 Budaya Jawa Barat Diakui sebagai Warisan Takbenda 2022, Termasuk Tari Topeng Cisalak Depok

Sementara, satu pelaku lainnya menunggu di motor yang dikendarainya.

Tak lama kemudian, pelaku membawa tabung elpiji 3 kilogram. Ia lalu menaruh tabung gas di bagian depan motor.

Wahyudin mengaku tak melihat secara jelas wajah pelaku, dari rekaman kamera CCTV. Dia juga belum bisa memastikan apakah kedua pelaku merupakan siswa sekolah.

"Enggak tahu anak sekolah, enggak tahu nyamar intinya pakai baju seragam sekolah," tutur Wahyudin.

Wahyudin berharap polisi dapat menangkap pelaku dan memberikan efek jera.

 

Baca juga: Warkop di Kemang Jadi Sasaran Begal, Polisi Janji Bakal Patroli Setiap Hari

Pasalnya, ini bukan kali pertama warung makannya dibobol maling. 

"Kalau itu pencurian sering pokoknya satu bulan sekali ada kali. Ini saya baru pulang, kemarin kehilangan minyak satu jeriken 16 kilogram," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com