JAKARTA, KOMPAS.com - Saat warga DKI Jakarta diingatkan untuk tidak panic buying daging sapi menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2022, justru para pedagang mengeluhkan pembeli masih sepi sekali.
Hal itu disampaikan pedagang daging sapi di Pasar Pondok Gede, bernama Khoir (28).
“Masih sepi (pembeli) sampai sekarang,” ujar Khoir saat dijumpai di lapak dagangnya, Minggu (18/12/2022).
Khoir mengatakan, meskipun libur Natal dan tahun baru hanya tinggal menghitung hari lagi, tetapi tidak ada lonjakan atau antusiasme berlebihan pembeli daging sapi.
Baca juga: 10 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia, Bernyanyi Keliling Kampung
Tak hanya Khoir yang berpendapat demikian, rekan-rekannya sesama pedagang daging sapi lainnya di Pasar Pondok Gede, Jakarta Timur itu juga merasakan hal yang sama.
Dalam sehari, Khoir biasanya mempersiapkan daging sapi sekitar 100 kilogram untuk dijual.
Dia kemudian merinci, sampai beberapa hari terakhir, pembelinya berasal dari dua kategori, yakni langganan yang biasanya membeli jumlah besar untuk produksi olahan makanan dan pembeli umum yang membeli hanya dalam jumlah kecil berkisar 1-2 kilogram saja.
“Kita paling bertahan dengan pelanggan, 40 kilogram itu untuk langganan. Sehari habis kadang 50-60 kilogram, artinya yang umum (pembeli bukan langganan) cuma sekitar 10-20 kilogram aja per harinya,” ujar dia.
Berdasarkan dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda, tidak ada lonjakan pembelian daging sapi yang signifikan saat Natal dan tahun baru.
Lonjakan pembelian berlebihan itu berbeda dan terasa drastis saat menjelang Lebaran, sehingga harga daging sapi pun ikut melonjak naik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.