Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibekap dan Dicekik 10 Menit Jadi Cara Pelaku Bunuh Kepala Toko Total Buah Serpong

Kompas.com - 19/12/2022, 20:39 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan karyawati Total Buah Segar berinisial R (31) berhasil terungkap.

Korban yang menjabat sebagai kepala Toko Total Buah Segar Serpong itu dihabisi oleh anak buahnya sendiri, yakni seorang pria berinisial SP (27).

Pembunuhan itu diketahui terjadi di mes Total Buah Segar, Jalan Astek, Lengkong Gudang, RT 01/RW 4, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (17/12/2022) pukul 14.45.

Pelaku membunuh korban dengan cara menerjangnya, kemudian mencekik dan membekapnya.

Baca juga: Hasil Visum Jenazah Karyawati Total Buah Serpong, Saluran Pernapasan Korban Terhambat di Tenggorokan

"Dia (pelaku) hampir selama 10 menit membekap dan mencekik (korban). Dan dia (pelaku) berada di atas tubuh korban sehingga kehabisan nafas," kata Kapolres Tangsel, AKBP Sarly Sollu, saat konferensi pers di kantornya, Senin (19/12/2022).

Karena tindakan tersebut, hasil dari visum mengidentifikasi bahwa pernapasan di tenggorokan terhambat karena begitu lama dibekap.

Setelah menghabisi nyawa bosnya sendiri, Sarly mengatakan kalau pelaku mengambil barang-barang milik korban berupa satu buah dompet, handphone, gelang emas kaki, dan gelang emas tangan.

Kasus pembunuhan itu berawal saat SP meminjam uang sebesar Rp250.000 kepada korban pada Sabtu pagi. Uang itu hendak digunakan SP untuk menembus motor mertuanya yang digadaikan.

Akan tetapi, pelaku tidak dipinjami uang oleh korban. Hal itu membuat SP kembali ke kamarnya dan merenung, apakah dia harus membunuh untuk memperoleh harta korban atau tidak.

Baca juga: Pembunuh Karyawati Total Buah Serpong Pura-pura Pinjam Balsam untuk Habisi Korban

Dalam renungan tersebut, SP pada akhirnya memutuskan untuk menghabis R demi merebut harta bendanya.

Sekitar 10 menit kemudian, SP kembali ke kamar tidur R. Ia berpura-pura meminta balsam untuk mengatasi perutnya yang sakit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com