Inilah yang diduga menyebabkan badan bagian belakang Juve tampak kecil. Pengelola Taman Margasatwa Ragunan tidak melakukan operasi mengingat usia Juve yang sudah 16 tahun atau masuk dalam kategori lanjut usia.
"Kenapa tidak dioperasi? Karena pertimbangan usia. Lalu, dia (Juve) nanti bisa stres hanya dalam kandang. Pasca-oprasinya akan berisiko, serta hasil oprasinya belum tentu akan membuat dia lebih nyaman," ucap Doni.
Dikutip dari Kompas.id, Dokter hewan Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Nanda Faisal, menjelaskan, hasil penilaian skor kondisi badan atau body condition score Juve berada di angka 3 dari 5.
Angka ini tergolong normal karena 4 termasuk kelebihan berat badan dan 5 menunjukkan obesitas.
”Berat badannya di kisaran 160-170 kilogram. Ini normal untuk harimau yang sudah cukup tua. Di alam liar, harimau benggala bisa hidup hingga 15 tahun. Namun, jika ia dirawat dan memiliki pola makan teratur, bisa hidup hingga 20 tahun,” kata Nanda.
Baca juga: Animal Defender dan DPRD DKI Sidak Taman Margasatwa Ragunan, Cek Kondisi Harimau yang Dinilai Kurus
Adapun tubuh bagian belakang Juve terlihat lebih kurus karena kelainan Hip dysplasia yang menyebabkan perkembangan tidak normal pada satu atau dua sendi di pinggul.
Nanda menuturkan, hal ini baru diketahui beberapa tahun belakangan. Operasi dinilai bukan solusi yang efektif mengingat usia yang sudah tua dan dampak pasca-operasi yang akan membuat Juve tidak nyaman.
Saat ini, Juve sedang dalam tahap pemulihan. Di dalam kandangnya, ia dua kali mengaum ketika didatangi banyak orang. Ia berputar-putar dengan langkah pelan di kandang peraga yang terbuka sembari berguling di kubangan air.
Meski dari segi berat badan Juve tergolong normal, Doni tetap menilai kandang Juve tidak layak karena sempit dan tidak mirip dengan habitat aslinya.
”Kandang peraga tadi sempit, diameternya hanya sekitar 10 meter. Juve hanya bisa berputar-putar saja. Kita bisa melihat kebutuhan hewan-hewan ini tidak terpenuhi dari segi penyediaan kandang,” kata Doni.
Baca juga: DKI Buat Public Hearing untuk Program Revitalisasi Ragunan
Doni menegaskan perlunya perbaikan dan revitalisasi Taman Margasatwa Ragunan. Berkaca dari kandang Juve, ia menilai, kelayakan dan pemeliharaan kandang hewan perlu ditingkatkan.
Seperti yang terjadi di kandang beruang madu. Terdapat batang pohon di kandangnya, tetapi tidak cukup kokoh dan tinggi untuk dipanjat oleh beruang madu.
Padahal, di habitat aslinya, beruang madu juga hidup di atas pohon.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap pengunjung. Hal ini berangkat dari salah satu aduan masyarakat yang merekam sosok pengunjung melempar rokok ke kandang orangutan.
Orangutan tersebut kemudian memungut dan menghisap rokoknya.
”Sebenarnya, kita mengambil mereka dari habitatnya untuk hadir di tengah-tengah kita. Alangkah baiknya bila kita bisa membuat tempat tinggal yang serupa dengan habitat aslinya,” ujar Doni.
(Kompas.com: Muhammad Naufal | Kompas.id: Ayu Nur Faizah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.