JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian anak rantau di Ibu Kota Jakarta mungkin sudah merancang rencana liburan Natal 2022 dan tahun baru 2023.
Namun, sebagian orang justru tidak punya rencana apapun atau mungkin hanya ingin berleha-leha dan rebahan saja di kamar ketika Natal maupun tahun baru nanti.
Inilah yang setidaknya akan dilakukan Dona Windasari (25), perantau asal Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Selama periode libur Natal dan tahun baru, ia mengaku tidak akan mengisi waktu dengan berlibur.
Baca juga: 4 Rute Favorit Penerbangan Selama Natal-Tahun Baru, Silangit hingga Bali
"Enggak ada wacana (libur ke mana pun) sejauh ini," ujar Dona kepada Kompas.com, Rabu (21/12/2022).
Menurut Dona, dirinya tidak begitu tertarik berlibur pada periode Natal dan tahun baru kini.
Pasalnya, sebagai anak rantau yang sudah empat tahun bekerja di Ibu Kota, rasa rindu terhadap keluarga lebih kuat daripada keinginan untuk berlibur ke luar daerah.
Sementara, dirinya harus menunda kepulangan karena harga tiket pesawat yang menurutnya cukup mahal untuk kelas ekonomi sekalipun.
Baca juga: Kepengin Nangis Harga Tiket Pesawat Mahal, Mikir-mikir buat Pulang...
Dona memilih menahan rindu dan menabung agar bisa pulang kampung ketika libur Lebaran tiba.
Bahkan, generasi Z yang satu ini juga mengaku kurang berminat untuk jalan-jalan di Ibu Kota.
Dona merasa malas gerak (mager) kalau pergi tanpa tujuan yang jelas atau hanya pergi-pergi ke tempat wisata di dalam gedung yang ramai seperti mal dan lainnya.
"Aku tuh males ke mal. Teman-teman aku tipenya ngemal dan makan-makan. Mager banget aku kalau yang begitu sebenarnya," ujarnya.
Baca juga: Apakah Kamu Terlalu Banyak Mager? Ini Tandanya
Andai berubah pikiran untuk keluar dari rumah kos saat Natal dan tahun baru, Dona berencana mencari area ruang hijau seperti taman dan hutan kota sebagai destinasi.
"Aku dulu lebih bisa sendirian di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK). Duduk saja di sana, bisa berjam-jam," cerita dia.
Selain Dona, Erika (29) juga merupakan salah satu anak millenial yang memilih rebahan di kamarnya saat Natal dan tahun baru nanti.
Perempuan asal Tangerang itu memilih menghabiskan waktunya istirahat di kamar kosnya karena waktu cuti yang sedikit.
Ia menyimpan jatah cutinya agar bisa libur panjang saat Lebaran, dan memilih menyisakan uang untuk berlibur masuk ke tabungan saja.
"Kayaknya aku lebih butuh waktu untuk istirahat sih, jadi ya lebih suka tidur, nonton atau apalah di sini-sini aja," ujar dia.
Tidak jauh berbeda dengan Dona, sekalipun ada keinginan untuk berlibur, Erika lebih memilih tempat wisata yang dekat-dekat saja.
Menurut dia, tempat wisata yang dekat bisa menjadi alternatif minimalkan pengeluaran untuk bertamasya juga tidak membutuhkan waktu yang lama.
Baca juga: 7.000 Orang Diprediksi Berwisata ke Pulau Seribu via Muara Angke pada Libur Natal dan Tahun Baru
"Mungkin untuk libur Natal dan tahun barunya ya selain bikin acara sama teman-teman di sini, kalaupun mau liburan ke tempat-tempat yang dekat-dekat aja deh, gak makan waktu banyak, juga gak habis ongkos banyak," kata dia.
Apa yang diceritakan oleh Dona dan Erika itu pun sesuai dengan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
BKT menyebutkan, secara umumnya di tanah air, diprediksikan sebanyak 83,64 persen penduduk di Indonesia tidak bepergian selama libur Natal dan tahun baru.
Sementara, potensi pergerakan pada Natal dan tahun baru tahun ini yaitu 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau sekitar 44,17 juta orang.
Dalam lingkup survei yang lebih kecil yakni terhadap 30.606 responden menunjukkan sebanyak 38,4 persen responden memilih tidak melakukan perjalanan saat Natal dan tahun baru karena tidak ada biaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.