Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunungan Sampah Berbau Menyengat di Pasar Kemiri Muka yang Mengganggu, Pedagang sampai Tak Jualan...

Kompas.com - 27/12/2022, 09:52 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Sampah menggunung sudah 10 hari

Para pedagang menyebutkan, sampah-sampah di TPS Pasar Kemiri Muka telah menumpuk dalam 10 hari terakhir.

Sampah-sampah itu menumpuk bukan karena tak diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok. Namun, dalam sehari, hanya satu mobil yang mengangkut sampah tersebut.

"Setiap hari diangkut tapi hanya semobil. Kan biasanya kalau sehari bisa sampai 3-4 mobil yang akut sampah di sini," ujar Sugeng.

Baca juga: Sampah Menggunung di Pasar Kemiri Muka Depok Mulai Diangkut, Dinas LH: Kami Mohon Waktu...

Sementara itu, Rohmaji berujar, sampah-sampah yang menumpuk tersebut didominasi sampah dari para pedagang di pasar.

Namun, sampah-sampah di sana biasanya tak sampai menumpuk menjadi gunungan tinggi.

Rohmaji menambahkan, tumpukan sampah itu bahkan sempat menghalangi aktivitas di kiosnya empat hari yang lalu.

"Enggak biasanya (menumpuk). Biasanya sampah selalu bersih diangkut, tapi ini kok ya banyak banget sampai ke jalanan. Bahkan, empat hari yang lalu sampah sampai sini (depan kios)," ujar Rohmaji.

Baca juga: Sampah Menggunung, DLHK: Ada Indikasi Buangan dari Luar Pasar Kemiri Muka Depok

Sependapat dengan Rohmaji, Sugeng mengakui bahwa sampah di TPS Pasar Kemiri Muka sudah biasa menumpuk.

Hanya saja, penumpukan sampah kali ini tergolong paling parah dan lama lantaran hanya satu mobil yang mengangkut sampah dalam sehari.

"Separah-parahnya kurang lebih sudah ada 10 harian, memang sampah numpuk sih numpuk, tapi enggak sampai ke sini (dekat kiosnya), paling hanya sebatas dekat warung kopi," ujar Sugeng.

Ada indikasi sampah dari luar pasar

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok menyebutkan, tumpukan sampah yang menggunung di Pasar Kemiri Muka juga berasal dari luar pasar.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan DLHK Kota Depok Iskandar Zulkarnaen merespons masalah penumpukan sampah di TPS Pasar Kemiri Muka sejak 10 hari terakhir.

"Ada indikasi sampah dari luar pasar yang lebih banyak masuk karena kami tidak mengawasi 24 jam," kata Iskandar.

Baca juga: Sampah Menggunung di Pasar Kemiri Muka Depok sejak 10 Hari Lalu, Pedagang: Hanya 1-2 Mobil yang Angkut

DLHK berupaya mencari tahu dari mana saja sumber sampah di Pasar Kemiri Muka. Salah satu caranya dengan mendata sampah yang masuk.

DLHK pun mulai mengangkut sampah-sampah yang menumpuk tersebut. Biasanya, DLHK cukup menggunakan dua truk untuk mengangkut sampah di TPS Pasar Kemiri Muka.

Namun, Iskandar menyatakan bahwa DLHK akan menambah jumlah armada untuk menangani persoalan gunungan sampah di TPS Pasar Kemiri Muka. 

"Hari ini saja diangkut dengan empat armada tronton yang normalnya cukup dua tronton, dilanjut besok akan ada opsi dengan libatkan 12 truk sampah bantuan dari wilayah lain," ujar Iskandar.

Baca juga: Pengelola Pasar Kemiri Muka Depok Minta Dump Truk untuk Antisipasi Sampah Menggunung

Iskandar mengeklaim, pengangkutan sampah di Pasar Kemiri Muka dilakukan sejak pagi dan dilanjutkan siang hari.

"Mohon waktunya kami untuk menangani," ujar Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com