BEKASI, KOMPAS.com - Fakta lain dari kasus mutilasi di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Kabupaten Bekasi kembali terungkap.
Ketua RT 01 RW 02 di lingkungan tersebut, Alfian mengatakan bahwa saat M Ecky Listiantho datang ke lingkungannya, dia mengaku masih lajang dan bekerja di lingkungan pertambangan.
"Pengakuan beliau (pelaku), dia orang lapangan yang bekerja sebagai wakil manager pertambangan pasir di daerah Bogor," ujar Alfian, kepada awak media, Selasa (3/1/2023).
Ketika datang pada tahun 2021, Ecky juga menyerahkan salinan KTP yang tertulis bahwa Ecky berdomisili di Bandung.
Baca juga: Ketua RT Tak Pernah Lihat Perempuan Korban Mutilasi di Tambun Bekasi
Dalam KTP tersebut, status Ecky juga tertulis masih lajang.
"Saya enggak tahu dia (Ecky) punya berapa KTP, tapi saya punya salinan yang bujangannya, alamat tertulis di Bandung, dia laporan pakai KTP itu," ungkapnya.
Alfian menyebut, bahwa dirinya memang jarang melihat Ecky. Ia berpikir bahwa pelaku jarang tinggal di kamar kontrakan yang ia sewa karena pekerjaannya.
"Penghuni juga lebih banyak aktivitas di luar, karena kontrakan ini sebagai transit beliau," jelasnya.
Sementara itu, pemilik kontrakan yakni AS (54) melontarkan pernyataan yang berbeda.
AS mengungkapkan, bahwa ketika datang, Ecky mengaku sudah berkeluarga dan keluarganya tinggal di Bandung.
"Sudah menikah, punya anak, ngakunya tinggal di Bandung. Dia juga ngomong sering pulang ke Bandung," kata AS, Jumat (30/12/2022) lalu.
AS juga mengungkapkan bahwa pelaku mengaku sebagai pekerja kontraktor yang memiliki proyek di wilayah Tambun.
Baca juga: Fakta Mutilasi di Bekasi, Bau Kimia Bercampur Kopi yang Menyengat dan Temuan-temuan Janggal
Namun, ia juga menyebut bahwa Ecky memang jarang terlihat di kontrakan.
"(Ngaku) kerja kontraktor yang bangun-bangun rumah di sekitar sini," ujar AS.
Adapun penangkapan Ecky bermula dari penemuan tubuh perempuan yang dimutilasi dan diletakkan di dalam dua kontainer boks.
Ecky merupakan seorang pria yang dilaporkan hilang oleh keluarganya ketika ia sedang pamit ke bank pada Jumat (23/12/2022) lalu.
Pencarian Ecky terus berlanjut hingga akhirnya pada Jumat (30/12/2022), polisi menemukan petunjuk bahwa Ecky berada di wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.
Polisi kemudian menelusuri keberadaan Ecky.
Namun, pencarian Ecky berakhir dengan penemuan jasad seorang perempuan yang dimutilasi. Jasad itu ditemukan di kamar yang disewa oleh Ecky.
Bersama dengan teman perempuannya, Ecky pun langsung ditangkap dan dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
"Langsung (di TKP) kami mengamankan tersangka setelah ditemukan dua boks kontainer yang berisikan kantung plastik hitam yang di dalamnya mayat berjenis perempuan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, Jumat (30/12/2022).
Terkini, penyidik masih mendalami keterangan pelaku yang telah ditangkap bersamaan dengan penemuan jasad korban.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut bahwa korban tak dimutilasi menggunakan golok oleh Ecky.
Penyelidikan sementara, tubuh korban dipotong menggunakan gergaji listrik. Hal itu diketahui dari bentuk potongan tulang yang bergerigi.
"Ternyata benar dari kedokteran forensik awal kemarin kami lihat memang bentukan (tulangnya) bergerigi. Informasi hasil penyelidikan kami (korban) dipotong menggunakan gergaji listrik," jelas Hengki, Sabtu (31/12/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.