Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipu Muslihat Ecky Pelaku Mutilasi Angela di Bekasi, Pura-pura Menghilang hingga Setahun Lebih Hidup dengan Jasad Korban

Kompas.com - 07/01/2023, 05:30 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lika-liku kasus mutilasi di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berhasil terungkap satu per satu.

Setelah sebelumnya berhasil mengamankan pelaku mutilasi, M. Ecky Listiantho (34), polisi sukses mengungkap identitas perempuan korban mutilasi yang diketahui bernama Angela Hindriati Wahyuningsih (54).

Pelaku dan korban diketahui saling kenal satu sama lain, sampai akhirnya dengan keji Ecky membunuh dan memutilasi Angela.

Ecky mengenali Angela lewat media sosial

Baca juga: Lewat Media Sosial, Angela Mengenal Ecky Listiantho yang Membunuh dan Memutilasinya

Turyono, kakak dari Angela, mengungkapkan awal perkenalan adik perempuannya dengan Ecky.

Menurut Turyono, pertemuan Angela Hindriati dengan Ecky berawal dari media sosial (medsos).

"Katanya lewat media sosial, tapi berapa lama bertemannya tidak disebut," kata Turyono, Jumat (6/1/2023).

Perkenalan antara Angela dan Ecky terungkap saat Turyono mencari Angela yang menghilang sejak Mei 2019.

Saat Angela menghilang, Turyono menelusuri keberadaan adik perempuannya itu melalui teman kerja Angela di salah satu supermarket.

Baca juga: Permintaan Keluarga Korban Mutilasi di Bekasi: Hukum Pelaku Seberat-beratnya!

Temannya menyebutkan, Angela tengah dekat dengan Ecky yang saat itu diketahui bekerja di salah satu perusahaan pertambangan.

"Dia (teman Angela) hanya mengaku (Ecky) pegawai pertambangan di daerah Cianjur," kata Turyono.

Turyono mengatakan, keluarganya menemui Ecky di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, sebulan setelah Angela menghilang atau Juni 2019.

"Ketemu cuma sekali di Stasiun Gambir dengan dia dalam rangka cari informasi cari keberadaan adik saya. Itu bulan Juni 2019, setelah hilang," kata Turyono.

 

Ecky andal bersandiwara dan dicurigai menguasai apartemen Angela

Baca juga: Kakak Angela Sebut Ecky Terduga Pelaku Mutilasi Andal Bersandiwara

Ketika menemui Ecky, Turyono mengaku bahwa saat itu dia tidak melihat gelagat mencurigakan pada pria tersebut.

Padahal, saat itu Turyono menemui Ecky dengan tujuan untuk mencari Angela yang menghilang.

"Halus banget, dia kayak semacam sandiwara, pro (profesional). Tidak sangka kalau dia (Ecky) bakal kayak gitu. Sopan halus, berpendidikan, tapi ternyata, tidak sangka," kata Turyono.

Pada waktu yang sama, Ecky sempat berbicara ke Turyono kalau pertemuan terakhirnya dengan Angela adalah saat keduanya membahas transaksi apartemen pada Maret.

"Nah, dari kasus apartemen itu, keluarga curiga, dia mengaku beli apartemen, dan katanya membayar Rp 750 - 850 juta, padahal sebelumnya dia sempat meminjam uang adik saya," ungkap Turyono.

Baca juga: Keluarga Korban Mutilasi Curiga Ecky Telah Kuasai Apartemen Angela sejak 2019

"Dia pinjam uang untuk (bayar) pajak mobil terus sebelumnya lagi mau pinjam uang untuk perbaikan mobil," tambah dia.

Dari uang pinjaman itu, Turyono curiga bahwa apartemen milik adiknya telah pindah tangan.

Sebab, ada lembar transaksi dan surat pernyataan, namun tanda tangan dalam lembaran tersebut diduga palsu.

"Ada transaksi jual-beli, dia (pelaku) kirim waktu itu lewat WhatsApp, kwitansi dan surat pernyataan. Tapi palsu itu tanda tangannya, karena berbeda," imbuh Turyono.

Diduga, apartemen milik Angela yang telah pindah tangan itu dijual kembali oleh Ecky

Ecky menghilang dan dicari istri

Baca juga: Misteri Pria Hilang di Bekasi, Tak Pulang usai Pamit ke Bank

Sebelum terungkapnya kasus mutilasi Angela, Ecky sempat dilaporkan menghilang oleh istrinya, Ellyzar Zachra (34), pada Jumat (23/12/2022).

Pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00, Ecky mengirimkan pesan WhatsApp kepada istrinya bahwa dia hendak pergi ke bank.

 

"Setelah Mas Ecky WA, gue langsung balas. Tapi ternyata cuma checklist satu," ungkap Acha, panggilan Zachra.

Acha menuturkan bahwa saat bertolak pergi dari rumah, adik dan anaknya yang masih balita sempat melihat Ecky. Itu adalah terakhir kalinya Ecky terlihat di rumah.

Setelah beberapa lama tak ada kabar, Acha mulai khawatir hingga ia membuat laporan orang hilang ke polisi.

Ecky ditemukan di sebuah kontrakan bersama potongan tubuh mayat Angela

Baca juga: Pria Warga Bekasi yang Hilang Ditemukan di Kontrakan bersama Mayat Korban Mutilasi

Selang seminggu dilaporkan menghilang, Ecky yang tak kembali ke rumah setelah pamit pergi ke bank, ternyata bukan hilang.

Ecky ditangkap anggota Polda Metro Jaya atas dugaan kasus pembunuhan dan mutilasi seorang perempuan yang kini identitasnya telah diketahui, yaitu Angela.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, mengatakan bahwa Ecky ditangkap saat penyidik Unit 4 Subdit Resmob turun tangan membantu mencari Ecky yang disebut hilang secara misterius.

"Saat kami menindaklanjuti laporan orang hilang dari Polsek Bantar Gebang, selanjutnya anggota Unit 4 Resmob Polda Metro Jaya melakukan lidik," kata Zulpan dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).

Baca juga: Pria di Bekasi yang Dilaporkan Hilang Jadi Tersangka Kasus Mutilasi Perempuan

Penyidik lalu menelusuri ke salah satu rumah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022).

Di sana, penyidik menemukan Ecky. Setelah itu, penyidik menggeledah rumah tersebut dan menemukan jasad Angela yang dibungkus plastik di dalam boks kontainer.

Setahun lebih Ecky hidup bersama jasad Angela

Ecky diduga sudah menyimpan jasad Angela di dalam boks kontainer sejak membunuhnya pada November 2021.

Baca juga: Setahun Lebih, Ecky Tinggal bersama Jasad Angela di Kontrakan Tambun

Selama itu pula, Ecky hidup dan tinggal bersama jasad Angela yang dimutilasinya di rumah kontrakan yang disewanya di daerah Tambun, Bekasi.

"Selama kurun waktu kurang lebih 1 tahun 1 bulan, jenazah disimpan di TKP, kos-kosan tersangka," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes, Hengki Haryadi, saat dikonfirmasi, Jumat (6/1/2023).

Berdasarkan hasil penyelidikan, kata Hengki, Ecky selama ini kerap menempati kontrakan tersebut jika sedang tidak tidur di rumahnya bersama keluarga.

"Kontrakan sering digunakan tersangka apabila tidak berada di rumahnya," kata Hengki.

(Penulis : Muhammad Isa Bustomi, Joy Andre, Tria Sutrisna | Editor: Jessi Carina, Irfan Maullana, Sabrina Asril, Nursita Sari, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com