JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tengah menyiapkan Formula E 2023 di Jakarta. Namun, ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ajang balap mobil listrik itu kali ini.
Di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal lepas tangan dalam penyelenggaraannya.
Kondisi ini berbeda saat Formula E menjadi salah satu agenda prioritas daerah saat masih dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan. Bahkan, penyelenggaraannya pada tahun lalu mendapat pinjaman dari Bank DKI.
Saat ini, Jakpro tengah berkoordinasi dengan Formula E Operation (FEO), berkait penyelenggaraan Formula E pertengahan 2023. Tim penyelenggara Formula E 2023 disebut sudah memasuki tahap akhir mempersiapkan ajang balap mobil listrik itu.
Baca juga: Heru Budi Soal Audit Laporan Keuangan Formula E 2022: Saya Kan Bukan Auditor...
Berdasarkan jadwal resmi dari FEO, Formula E Jakarta bakal berlangsung pada 3 dan 4 Juni 2023. Namun, jadwal ini disebut masih tentatif.
Konsep serta format Formula E Jakarta 2023 masih dalam tahap pembahasan. Sponsor penyelenggaraan balap mobil listrik itu juga disebut masih dalam tahap yang sama, tahap pembahasan.
Heru mempersilakan Jakarta Propertindo (Jakpro) mencari sponsor, termasuk opsi menawarkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk ajang balap mobil listrik Formula E 2023.
"Silakan saja, kalau sponsor mau, monggo saja," kata Heru, dilansir dari Antara, Senin (9/1/2023).
Terkait potensi sponsor dari BUMN juga diserahkan sepenuhnya kepada Jakpro karena hal tersebut berkaitan dengan kerja sama bisnis. "Itu kan bisnis, bagaimana proposalnya, silakan saja Jakpro," katanya.
Heru pun mempersilakan ajang tersebut digelar karena sudah ada kontrak dengan Formula E Operation (FEO) selaku operator sekaligus pemegang lisensi Formula E.
Baca juga: Dukung Kelanjutan Formula E, F-PKS: Jakarta Tuai Banyak Pujian dari Dunia Internasional
Selain itu, Heru juga mempersilakan penunjukkan ketua pelaksana Formula E 2023 secara mandiri sebab kontrak penyelenggaraan balap mobil listrik itu tergolong business to business (B2B).
Heru pun menyerahkan sepenuhnya kepada Jakpro mengenai penyelenggaraan Formula E. "Kalau mereka merasa event itu berjalan dengan lancar, silakan saja," ucap Heru.
Adapun penyelenggaraan Formula E pada era Anies Baswedan cukup menjadi perhatian. Berbeda dengan Heru, Anies justru mengupayakan pembiayaan ajang balap mobil listrik ini di Jakarta.
Meski pembangunan sirkuit Formula E diklaim tak menggunakan Anggarapan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, pembayaran commitment fee penyelenggaraan Formula E tetap menggunakan anggaran daerah.
Adapun commitment fee penyelenggaraan Formula E senilai Rp 560 miliar. Pembayaran sebagian biaya tersebut menggunakan pinjaman dari Bank DKI.
Baca juga: KPK Sayangkan Pihak yang Sebar Opini Liar soal Formula E Naik ke Tahap Penyidikan