Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Mediasi Aktris Terduga Penipu dengan Korbannya Belum Temui Titik Terang

Kompas.com - 11/01/2023, 21:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses mediasi antara artis peran berinisial SAP dengan salah satu korban, yakni seorang wartawan bernama Shafinaz Nachiar (26), belum menemui titik terang.

Mereka bermediasi atas kasus dugaan tindak penipuan.

"Jadi mediasi tadi itu buntu dan belum ada titik terangnya, dan sepertinya masih berkelanjutan," kata Kuasa hukum Shafinaz, Hendrick Daud Sinaga, di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu (11/1/2023).

Adapun SAP diduga menipu puluhan korban melalui investasi bodong berkedok investasi alat kesehatan.

Baca juga: Kronologi Aktris Diduga Tipu Puluhan Korban lewat Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Hendrick mengungkapkan, pihaknya sudah menyerahkan bukti-bukti yang diperlukan, mulai dari bukti awal hingga yang terbaru.

Shafinaz selaku klien dan pelapor juga dikatakan sudah menjelaskan dan mempertegas, BAP yang sebelumnya tidak pernah berubah.

"Siap dipertanggungjawabkan. Dan yang pasti, terlapor bernama SAP terbukti dugaan penggelapan dan penipuan. Perihalnya bagaimana nanti bisa ditanyakan ke penyidik," tutur Hendrick.

Bukti yang dibawa

Berkait bukti yang dibawa, salah satunya adalah mutasi rekening milik Shafinaz.

Diketahui bahwa Shafinaz mengirim uang lebih kurang Rp 402 juta ke rekening SAP sebagai terlapor.

Bukti chat dan unggahan dari Instagram SAP pun sudah dilampirkan lantaran ini berkaitan dengan kasus dugaan investasi bodong.

Baca juga: Sudah Mediasi dengan Korban, Aktris Terduga Penipuan Tetap Dilaporkan ke Polisi

"Termasuk juga bukti unggahan dari Instagram karena (kasus) berangkat dari unggahan Instagram saudari SAP," ungkap Hendrick.

Ia menjelaskan, unggahan dari akun Instagram SAP dapat dikatakan sebagai ajakan investasi alat kesehatan.

Namun, Hendrick tidak menjelaskan lebih lanjut terkait unggahan tersebut.

Penyebab mediasi mandek

Hendrick mengatakan bahwa hasil mediasi kali ini kurang tepat jika disebut gagal.

Lebih tepatnya, imbuh dia, mediasi tidak menemukan keterbukaan.

"Saya bilang tidak ketemu keterbukaan karena keterangan SAP di awal, kisaran Agustus-Desember 2021 dengan hari ini itu berbeda. Jadi saya menemukan kayak ada yang ditutupi," jelas Hendrick.

Baca juga: Dilaporkan atas Dugaan Investasi Bodong, Aktris Ini Mengaku Juga Ditipu Rekan Bisnis

"Jadi kami melihat, dugaan kami melihat, SAP ini mencoba untuk menyalahkan pihak lain, yang mana seharusnya itu menjadi satu bagian dengan SAP juga karena SAP sempat mengucap itu adalah partner-nya," sambung dia.

Berkait dengan langkah selanjutnya, Hendrick belum bisa memberikan jawaban yang pasti.

Sebab, hal tersebut masih dalam ranah para penyidik. Hendrick dan Shafinaz hanya bisa menunggu kabar dari mereka.

"Yang pasti kami akan tetap terus berkoordinasi dengan penyidik karena ini sudah masuk tahap sidik," tutur Hendrick.

Namun, jika SAP tetap berpegang pada jawabannya, pihak korban akan memperjuangkan sampai P21 untuk dilempar ke Kejaksaan.

"Karena sudah seharusnya, melihat dari jalannya kami membuka laporan, sampai kami menyerahkan bukti-bukti sampai hari ini, seharusnya sudah sedikit terang. Dan penyidik saya yakin juga kooperatif. Saya yakin penyidik menjalankan perannya sesuai dengan slogannya Polri, yakni Presisi," pungkas Hendrick.

Sebagai informasi, mediasi dihadiri oleh pihak pelapor dan terlapor. Keduanya didampingi oleh kuasa hukum masing-masing.

Hasil mediasi yang diberitakan merupakan hasil yang dipaparkan oleh pelapor dan kuasa hukumnya.

Sementara itu, pihak terlapor dan kuasa hukumnya masih belum ingin berkomentar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com