Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Komentar Soal Petisi Kembalikan WFH: Bisa Hemat Ongkos hingga Hindari Kemacetan

Kompas.com - 12/01/2023, 10:39 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petisi meminta pemerintah kembali memberlakukan work from home (WFH) ramai diperbincangkan pekan terakhir ini.

Petisi bertajuk “Kembalikan WFH sebab Jalanan Lebih Macet, Polusi, dan Bikin Tidak Produktif” itu telah ditandatangani sebanyak 23.649 orang hingga pukul 09.23 WIB, Kamis (12/1/2023).

Ada banyak pendapat dari masyarakat, terutama para pekerja, mengenai petisi meminta dikembalikannya WFH ini.

Baca juga: Soal Petisi Kembalikan WFH, Heru Budi: Kewenangan Perusahaan Masing-masing

 

Ada yang mendukung, tetapi ada pula yang lebih memilih untuk hibrida antara WFH dan work from office (WFO).

Seperti yang disampaikan oleh Selvia Hesti (23), seorang pegawai perusahaan asuransi di Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Selvia setuju dengan petisi dikembalikan WFH tersebut. Menurut Selvia, WFH bisa membantunya yang baru bekerja ini untuk berhemat.

“Aku mendukung WFH karena menghemat ongkos juga sih. Aku kan fresh graduate ya, jadi ekonominya belum stabil. Selain itu pekerjaan aku itu gajinya masih kecil, jadi menurut aku, kalau aku bisa WFH. Aku bisa menghemat uang bensin dong,” kata Selvia kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Sudah 6.598 Orang Dukung Petisi Kembalikan WFH karena Jalanan Jadi Lebih Macet dan Polusi

Selvia juga menilai WFH akan membantu ia dan teman-temannya yang harus menempuh jarak jauh untuk berangkat dari rumah ke kantor.

Sebab, uang untuk memesan jasa angkutan umum ataupun ojek online bisa dihemat dan digunakan untuk keperluan yang lainnya.

Selvia menyebutkan, dengan WFH, para pekerja bisa menghindari polusi dan teriknya matahari yang membuat mereka penuh keringat dan gerah saat dalam perjalanan ke kantor.

Alhasil, kondisi tubuh yang seperti itu bisa membuat kurang konsentrasi dan tubuh lelah sebelum memulai kerja.

“Kalau menurut aku, WFH lebih baik sih. Sudah menghemat ongkos, enggak kena debu, terus menghemat tenaga, biar bisa lebih fresh lagi kerjanya, biar bisa semangat lah enggak buang-buang waktu kalau misalnya pergi ke kantor kan,” kata dia.

Baca juga: Soal Petisi Kembalikan WFH, Heru Budi: Kewenangan Perusahaan Masing-masing

Selain Selvia, ada pula Rosa (26) pegawai di salah satu perusahaan swasta di Jakarta juga lebih memilih WFH.

Rosa lebih memilih WFH karena bisa menghemat tenaga untuk bekerja daripada menghabiskannya di perjalanan menuju pergi dan pulang dari kantor.

“Saya sih mendukung WFH, kalau kerja ke kantor habis tenaga di jalan aja, mana macet lagi ibu kota,” ujarnya, Kamis (12/1/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com