Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kota Bekasi Periksa Kandungan "Chiki Ngebul" Buntut Kasus Anak Keracunan

Kompas.com - 12/01/2023, 19:26 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi kini tengah menindaklanjuti temuan empat bocah di Kota Bekasi yang keracunan chiki ngebul.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian keracunan itu ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

"Terinvestigasi, ada empat anak yang mengonsumsi di periode yang sama. Tiga orang tidak bergejala, sedangkan satu bergejala dan telah dirujuk ke RS Haji Jakarta Timur untuk dioperasi," kata Tanti dikutip dari keterangannya, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Buntut Munculnya Korban Keracunan, Pemkot Bekasi Larang Penjualan Chiki Ngebul

Tanti berujar, kasus itu ditangani berdasarkan penyelidikan epidemologi dan memastikan bahwa korban memang keracunan jajanan berkandungan nitrogen cair tersebut.

"Kasus ini telah mendapat penanganan dengan diagnosis akhir peritonitis umum yang disebabkan perforasi gaster dengan tindak laparatomy explorasi dan repair gaster," ujar Tanti.

Peronitis merupakan peradangan yang terjadi di dinding bagian dalam perut yang berfungsi untuk melindungi organ yang berada di dalam perut.

Baca juga: Keracunan Chiki Ngebul, Bocah di Bekasi Alami Kebocoran Lambung Sebesar 2 Cm

Selain itu, dari hasil penelusuran Dinkes Kota Bekasi, ditemukan kerusakan dan robeknya lambung bagian atas yang disebabkan oleh tekanan udara pada lambung.

Kerusakan itu terbentuk oleh gas nitrogen. Selain itu, dalam proses operasi juga ditemukan remahan chiki dalam lambung sang anak.

"Hingga kini, proses sampling dan pemeriksaan pangan terhadap chiki ngebul juga masih terus berproses untuk mengetahui kandungan chiki ngebul," jelas Tanti.

Sebelumnya, diberitakan Kompas TV, Jumat (6/1/2023), sebanyak 28 anak dengan rincian 24 anak di Tasikmalaya dan empat anak di Bekasi mengalami keracunan usai menyantap chiki ngebul.

Baca juga: 28 Anak di Jawa Barat Keracunan Chiki Ngebul, Dinkes Kabupaten Bekasi Terbitkan Surat Edaran Darurat

Chiki ngebul atau ice smoke merupakan jajanan yang dicampur dengan nitrogen cair, sehingga memunculkan efek asap dan dingin pada makanan.

Dari 28 orang tersebut, delapan orang bergejala, 16 orang tanpa gejala, dan dua orang dirujuk ke RS SMC dan RS Haji.

Kejadian keracunan tersebar di dua wilayah, yaitu di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi.

Di Kabupaten Tasikmalaya, ada 24 orang anak keracunan. Rinciannya, tujuh orang dinyatakan bergejala, 16 orang tanpa gejala, dan satu orang dirujuk ke RS SMC.

Baca juga: Baru Terjadi di Beberapa Wilayah, Kasus Keracunan Chiki Ngebul Tak Ditetapkan Jadi KLB

Sementara di Kota Bekasi, ada empat orang korban, satu orang bergejala dan tiga orang tanpa gejala.

Rata-rata mereka yang keracunan seusai memakan chiki ngebul berusia 4-13 tahun. Hampir semua yang keracunan adalah mereka yang duduk di bangku sekolah TK hingga SMP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com