Lebih lanjut, penyebab dasar terjadinya mogok pada Transjakarta adalah kebocoran pada seal valve sehingga tidak dapat melakukan pengisian angin.
Pihak Transjakarta pun telah melakukan penggantian seal valve di lokasi kejadian.
"Saat kejadian, pramudi melakukan rem tangan karena kondisi macet sehingga sisa tekanan angin terbuang dan rem tangan mengunci saat akan melewati rel dan bus tidak bisa berjalan,” ujar Sri.
Seal valve memiliki fungsi untuk menutup celah sehingga tidak terjadi kebocoran pada valve. Perlu diketahui bahwa kerusakan pada seal kendaraan yang sudah parah dapat menyebabkan oli bocor dan tumpah sehingga kendaraan mengalami turun mesin.
”Meskipun tidak ada korban, kejadian ini bagi kami bukan hal yang dianggap sepele," kata Sri.
Baca juga: Menengok Puluhan Bus Transjakarta yang Terparkir di Terminal Pinang Ranti
"Kami akan melakukan pengecekan lebih mendalam lagi terhadap armada kami sebelum beroperasi. Sekarang kendaraannya sudah normal kembali,” lanjutnya.
Pihak Transjakarta melakukan berbagai mitigasi, di antaranya memeriksa tekanan angin rutin sebelum beroperasi, memeriksa kondisi seal valve pada unit yang ada, dan melakukan penjadwalan penggantian seal valve yang sudah tidak laik.
”Dengan adanya kejadian ini, maka kami melakukan evaluasi, seperti melihat kembali kualitas seal, apakah memenuhi standar atau tidak. Banyak aspek juga yang akan dievaluasi agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi,” ucap Sri.
Adapun pemeriksaan Transjakarta dilakukan setiap hari, yakni saat sebelum beroperasi dan sesudah beroperasi ketika masuk Pool.
Hasil pemeriksaan harus menyimpulkan bahwa armada layak beroperasi. Pemeriksaan rutin ini bernama P2H (Pemeriksaan Pengawasan harian).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.