"Itu kan baru satu pengakuan doang, dari pihak keterangan tersangka. Kita belum mendapat keterangan dari saksi-saksi lainnya," tuturnya.
"Yang pasti masih terus kita dalami (keberadaan Angela) dari 2019 hingga jasadnya ditemukan," lanjut Tommy.
Hingga saat ini, kepolisian sedang melakukan pemeriksaan psikologi forensik kepada Ecky. Menurut Tommy, pemeriksaan ini berlangsung hingga 14 hari, terhitung sejak Jumat, 6 Januari 2023.
Ahli psikologi forensik Reni Kusumawardhani menjelaskan, pemeriksaan psikologi forensik diperlukan untuk melihat kepribadian, motif, hingga situasi dan kondisi pelaku saat melakukan pembunuhan.
"Motif pelaku memutilasi korban ialah menghilangkan jejak, memudahkan pembuangan, atau kesenangan," kata Reni.
Pihak keluarga Angela mencurigai, Ecky memiliki motif ingin menguasai harta Angela. Ia pun dicurigai mengetahui keberadaan Angela selama menghilang.
Indrarjo Kusumo (62), saudara Angela sekaligus juru bicara keluarga, mengatakan sejak Angela dilaporkan menghilang pada Juli 2019, keluarga sudah mencurigai Ecky.
Mulanya keluarga curiga terkait dengan pembayaran unit apartemen Angela di Taman Rasuna Said Tower 1 Nomor 33A, yang Ecky bayar secara tunai kepada Angela.
”Kami ragu karena jarang ada orang yang membeli apartemen secara tunai sebesar Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar,” kata Indrarjo.
Keluarga mencurigai Ecky sebenarnya mengetahui keberadaan Angela. Kecurigaan diperkuat dengan gugatan perdata kepemilikan apartemen Angela oleh Ecky pada periode Juli 2020 hingga Januari 2021.
Baca juga: Misa Requiem Jenazah Angela Korban Mutilasi Sedang Berlangsung di RS Polri Kramatjati
Sebagai informasi, apartemen Angela dijual kepada Ecky pada Juni 2019 atau sebelum Angela menghilang. Di bulan tersebut terjadi akad dan serah terima kunci apartemen.
Namun, proses kepemilikan aparteman tersebut mengalami sejumlah kendala sehingga kepemilikan Ecky atas unit apartemen tersebut baru dinyatakan sah oleh pengadilan pada Februari 2021.
Di tengah proses gugatan perdata kepemilikan bekas apartemen milik Angela oleh Ecky, pihak keluarga Angela menggelar rapat yang menyimpulkan dua kemungkinan.
"Pertama, Ecky memang benar tidak mengetahui keberadaan Angela. Kedua, Ecky merupakan pembohong yang ulung," kata Indrarjo.
(Kompas.com: Tria Sutrisna | Kompas.id: Ayu Nurfaizah | TribunJakarta.com: Annas Furqon Hakim)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.