Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Hilangnya Angela Selama Dua Tahun Belum Terpecahkan..

Kompas.com - 13/01/2023, 07:18 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

"Itu kan baru satu pengakuan doang, dari pihak keterangan tersangka. Kita belum mendapat keterangan dari saksi-saksi lainnya," tuturnya.

"Yang pasti masih terus kita dalami (keberadaan Angela) dari 2019 hingga jasadnya ditemukan," lanjut Tommy.

Hingga saat ini, kepolisian sedang melakukan pemeriksaan psikologi forensik kepada Ecky. Menurut Tommy, pemeriksaan ini berlangsung hingga 14 hari, terhitung sejak Jumat, 6 Januari 2023.

Baca juga: Keluarga Angela Korban Mutilasi di Bekasi Sempat Melakukan Tradisi Brobosan sebelum Pemakaman, Apa Itu?

Ahli psikologi forensik Reni Kusumawardhani menjelaskan, pemeriksaan psikologi forensik diperlukan untuk melihat kepribadian, motif, hingga situasi dan kondisi pelaku saat melakukan pembunuhan.

"Motif pelaku memutilasi korban ialah menghilangkan jejak, memudahkan pembuangan, atau kesenangan," kata Reni.

Kecurigaan keluarga

Pihak keluarga Angela mencurigai, Ecky memiliki motif ingin menguasai harta Angela. Ia pun dicurigai mengetahui keberadaan Angela selama menghilang.

Indrarjo Kusumo (62), saudara Angela sekaligus juru bicara keluarga, mengatakan sejak Angela dilaporkan menghilang pada Juli 2019, keluarga sudah mencurigai Ecky.

Mulanya keluarga curiga terkait dengan pembayaran unit apartemen Angela di Taman Rasuna Said Tower 1 Nomor 33A, yang Ecky bayar secara tunai kepada Angela.

”Kami ragu karena jarang ada orang yang membeli apartemen secara tunai sebesar Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar,” kata Indrarjo.

Keluarga mencurigai Ecky sebenarnya mengetahui keberadaan Angela. Kecurigaan diperkuat dengan gugatan perdata kepemilikan apartemen Angela oleh Ecky pada periode Juli 2020 hingga Januari 2021.

Baca juga: Misa Requiem Jenazah Angela Korban Mutilasi Sedang Berlangsung di RS Polri Kramatjati

Sebagai informasi, apartemen Angela dijual kepada Ecky pada Juni 2019 atau sebelum Angela menghilang. Di bulan tersebut terjadi akad dan serah terima kunci apartemen.

Namun, proses kepemilikan aparteman tersebut mengalami sejumlah kendala sehingga kepemilikan Ecky atas unit apartemen tersebut baru dinyatakan sah oleh pengadilan pada Februari 2021.

Di tengah proses gugatan perdata kepemilikan bekas apartemen milik Angela oleh Ecky, pihak keluarga Angela menggelar rapat yang menyimpulkan dua kemungkinan.

"Pertama, Ecky memang benar tidak mengetahui keberadaan Angela. Kedua, Ecky merupakan pembohong yang ulung," kata Indrarjo.

(Kompas.com: Tria Sutrisna | Kompas.id: Ayu Nurfaizah | TribunJakarta.com: Annas Furqon Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com