Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2023, 12:51 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Area tembok luar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, memiliki mural yang menyajikan informasi seputar Jakarta dan kebudayaan Betawi.

Mural informatif ini dapat dijumpai di tembok yang berada di sebelah kiri dari pintu masuk stasiun. Gambar warna-warni terpampang di tembok yang membentang sepanjang kira-kira 1 kilometer.

Berbagai macam informasi tersaji pada mural tersebut, mulai dari jenis transportasi umum di Jakarta hingga tari tradisional khas Betawi.

Seorang warga Jakarta bernama Yusuf (59) mengatakan, mural ini memudahkan cucunya yang berusia 8 tahun untuk belajar sejarah.

Baca juga: Mural Bertema Budaya Jakarta di Tembok Stasiun Jatinegara Dianggap Informatif, Warga: Tapi Agak Kotor dan Tertutup PKL

"Saya ajak (cucu) lihat-lihat mural biar dia belajar soal kota kelahirannya dan budaya yang ada. Informatif menurut saya karena bantu cucu belajar sejarah," tutur dia di kawasan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).

Yusuf, kebetulan tinggal di kawasan stasiun, mengungkapkan bahwa mural tersebut sudah ada cukup lama.

Sebab, Yusuf sudah sering melihatnya setiap kali turun di Stasiun Jatinegara, atau saat mengajak cucunya yang sedang berkunjung sejak dua bulan lalu untuk jalan-jalan naik motor.

"Ada beberapa juga informasi yang saya baru tahu, kayak bemo singkatan dari becak motor. Dari dulu saya nyebutnya bemo saja," ujarnya.

Baca juga: Mural di Tembok Stasiun Jatinegara, PPSU: Supaya Kawasan Tidak Seram

Yusuf mengatakan, ada satu mural yang sering ia tunjukkan kepada cucunya itu setiap kali berkunjung, yakni soal makanan tradisional khas Betawi.

Yusuf mengungkapkan bahwa gabus pucung adalah makanan kesukaannya.

Ada satu mural yang menggambarkan makanan favoritnya itu di sepanjang area tembok luar Stasiun Jatinegara.

"Kalau enggak salah ingat, di sini ada gambar soal makanan khas Betawi. Pokoknya gambarnya bilang kalau gabus pucung salah satu makanan Betawi yang mulai langka," kata Yusuf.

"Kalau lewat situ, saya suka sambil nunjuk biar cucu saya tahu makanan kesukaan kakeknya. Siapa tau pas (cucu) udah gede dimasakin gabus pucung," imbuhnya.

*Tidak cuma gambar, tapi ada penjelasan*

Mural di area tembok luar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Mural di area tembok luar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).

Senada dengan Yusuf, Gia (28) yang berdomisili di Jakarta juga mengatakan bahwa mural di kawasan stasiun informatif.

Sebab, mural tidak sekadar menampilkan karya seni lukis, tetapi juga dilengkapi informasi seputar gambar tersebut.

"Jadi yang lihat mural enggak cuma dimanjain matanya sama visual yang warna-warni, (tapi) sekalian belajar," kata Gia di lokasi.

Baca juga: Mural di Stasiun Jatinegara Kusam, PPSU: Pembersihan Tunggu Perintah Atasan

Gia menuturkan bahwa seluruh gambar yang terpampang bagus, salah satunya yang berada di kolong flyover Jatinegara.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Senin, mural di kolong jembatan ini berukuran cukup besar dan memenuhi seluruh dinding.

Mereka menggambarkan dua karakter yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Masing-masing mengenakan pakaian adat khas Betawi.

Mural di area tembok luar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Mural di area tembok luar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).

Di tengah dua karakter ini adalah beberapa bangunan ternama yang tersebar di Kota Jakarta, salah satunya Tugu Monas.

"Gambarnya juga bagus-bagus bisa jadi objek foto. Apalagi yang di kolong flyover walau masih kurang bagus difoto karena kurang pencahayaan pas siang," jelas Gia.

Terkait gambar informatif tersebut, Gia mengungkapkan bahwa mural tidak menghiasi seluruh area tembok.

Ia sering mengunjungi Pasar Enjo untuk bertemu dengan kakaknya yang bekerja di wilayah tersebut.

Menurut Gia, mural informatif hanya sampai halte bus di dekat Halte Transjakarta Pasar Enjo saja.

"Gambar informatif cuma sampe halte itu aja. Selebihnya cuma tembok warna-warni aja. Bagusnya digambar di sepanjang tembok ini biar kesan "belajar sambil jalan-jalan" lebih kerasa," tutur dia.

Bikin warga lebih mengenali kota tempat mereka tinggal

Neni (32), warga Jakarta lainnya, mengungkapkan bahwa ia sering melewati area bermural di Stasiun Jatinegara.

Namun, ia sebelumnya tidak menyadari bahwa tembok tersebut dipenuhi mural informatif alih-alih hanya sekadar tembok warna-warni.

"Baru lihat ini, padahal sering lewat sini kalau turun di stasiun. Taunya cuma yang gede tulisan Jakarta di flyover Jatinegara. Sebelum dikasih tahu, sadarnya cuma itu tembok warna-warni. Baru sadar aja," ujar dia di lokasi.

Menurut Neni, kehadiran mural yang dipenuhi informasi seputar Jakarta dan kebudayaan Betawi sangat bagus.

Selain memperkenalkan sejarah kepada warga yang melintas, tetapi juga membuat mereka semakin mengenal kota tempat tinggalnya.

"Karena saya baru sadar kalau sepanjang tembok ini ada banyak gambar soal kebudayaan Betawi dan Jakarta, saya enggak bisa banyak komentar," terang Neni.

"Tapi kalau kayak gitu (penuh informasi soal Jakarta dan budaya Betawi), informatif sih. Langkah yang tepat dari pemerintah setempat buat ngenalin ke anak-anak masa kini biar lebih kenal sama kotanya," sambung dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Si Kembar Disebut Masih Aktif Balas 'Chat' Korban, Janjikan Pengembalian Dana 'Preorder' iPhone

Si Kembar Disebut Masih Aktif Balas "Chat" Korban, Janjikan Pengembalian Dana "Preorder" iPhone

Megapolitan
Pengamat Tata Kota: Macet di Condet Juga karena Minimnya Transportasi Umum

Pengamat Tata Kota: Macet di Condet Juga karena Minimnya Transportasi Umum

Megapolitan
'Tawuran di Gang Mayong Pengaruhi Mental Saya, Jadi Mudah Panik dan Curigaan...'

"Tawuran di Gang Mayong Pengaruhi Mental Saya, Jadi Mudah Panik dan Curigaan..."

Megapolitan
Terlibat Kasus Narkoba Teddy Minahasa, Linda Pujiastuti Resmi Dijebloskan ke Lapas

Terlibat Kasus Narkoba Teddy Minahasa, Linda Pujiastuti Resmi Dijebloskan ke Lapas

Megapolitan
22 Korban TPPO yang Dijanjikan Kerja di Arab Saudi Berasal dari NTB

22 Korban TPPO yang Dijanjikan Kerja di Arab Saudi Berasal dari NTB

Megapolitan
Curhat Korban Penipuan 'Preorder' iPhone Si Kembar, Uang Rp 2,5 Miliar Raib Tanpa Jejak

Curhat Korban Penipuan "Preorder" iPhone Si Kembar, Uang Rp 2,5 Miliar Raib Tanpa Jejak

Megapolitan
Trauma Kena Lemparan Petasan Saat Tawuran, Warga Gang Mayong: Saya Jadi Gampang Panik

Trauma Kena Lemparan Petasan Saat Tawuran, Warga Gang Mayong: Saya Jadi Gampang Panik

Megapolitan
Mau Kerja di Arab Saudi, 22 Calon Pekerja Migran Ilegal Bayar ke Pasutri Tersangka TPPO

Mau Kerja di Arab Saudi, 22 Calon Pekerja Migran Ilegal Bayar ke Pasutri Tersangka TPPO

Megapolitan
PPKPI Buka Pelatihan Kerja untuk Warga, Ini Perbedaannya dengan PPKD

PPKPI Buka Pelatihan Kerja untuk Warga, Ini Perbedaannya dengan PPKD

Megapolitan
Usai Jadi Saksi dalam Sidang Haris-Fatia, Luhut Minta LSM di Indonesia Diaudit

Usai Jadi Saksi dalam Sidang Haris-Fatia, Luhut Minta LSM di Indonesia Diaudit

Megapolitan
Berangkatkan Pekerja Migran Ilegal, Pasutri Tersangka TPPO Tak Bekerja Sendiri

Berangkatkan Pekerja Migran Ilegal, Pasutri Tersangka TPPO Tak Bekerja Sendiri

Megapolitan
Keresahan Warga Gang Mayong soal Tawuran: Takut Anak Ikut-ikutan

Keresahan Warga Gang Mayong soal Tawuran: Takut Anak Ikut-ikutan

Megapolitan
Sudi Pedagang Mi Ayam Heran, Hanya Dia yang Berjualan Usai Tawuran Gang Mayong

Sudi Pedagang Mi Ayam Heran, Hanya Dia yang Berjualan Usai Tawuran Gang Mayong

Megapolitan
Beruntungnya Sudi, Tak Jualan Saat Tawuran Pecah 2 Hari di Gang Mayong, tapi Khawatirkan Pedagang Lain...

Beruntungnya Sudi, Tak Jualan Saat Tawuran Pecah 2 Hari di Gang Mayong, tapi Khawatirkan Pedagang Lain...

Megapolitan
Pasutri Tersangka TPPO Iming-imingi 22 Korban Kerja Jadi 'Cleaning Service' di Arab Saudi

Pasutri Tersangka TPPO Iming-imingi 22 Korban Kerja Jadi "Cleaning Service" di Arab Saudi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com