BEKASI, KOMPAS.com - Muhammad Dede Solehudin (34), korban selamat dalam kasus dugaan keracunan, yang sebelumnya dirawat di RSUD Bantargebang, Kota Bekasi, telah dipindahkan ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Humas RSUD Bantargebang Sandy Romadoni menyebut Dede dipindahkan setelah kondisinya semakin membaik pada Senin (16/1/2023) malam.
"Pasien dewasa sudah dibawa ke RS Polri semalam," ujar Sandy kepada awak media, Selasa (17/11/2023).
Sandy mengatakan, pemindahan juga dilakukan sebagai bagian proses lanjutan untuk mencari tahu penyebab dugaan keracunan yang terjadi pada Dede dan empat orang anggota keluarganya.
Menurut Sandy, Dede sudah bisa diajak berkomunikasi meski masih merasakan sakit pada perutnya.
Baca juga: Kopi dan Ucapan Pamit pada Hari-hari Terakhir Keluarga yang Keracunan di Bantargebang
"Sudah membaik, sudah bisa berkomunikasi, tinggal agak nyeri di ulu hati," jelas Dede.
"Untuk diagnosa sakit, nanti lebih tepatnya pihak kepolisian yang menginformasikan, karena terkait hasil laboratorium," jelas dia.
Adapun Dede merupakan satu dari lima korban dugaan kasus keracunan yang ditemukan tergeletak lemas di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023) lalu.
Lima orang tersebut masing-masing bernama Ai Maimunah (40) dan NR (5) (perempuan); serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).
Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung.
Baca juga: Keluarga yang Diduga Keracunan Tak Bawa Barang Berharga Saat Pindah ke Kontrakan di Bekasi
Baik Ridwan maupun Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin.
Adapun kondisi dua korban lainnya, yakni NR dan Muhammad Dede Solehudin, telah membaik meski masih harus dirawat di rumah sakit.
NR merupakan anak ketiga dari Ai Maimunah yang lahir dari pernikahan keduanya dengan pria berinisial WWN.
Sementara Muhammad Dede Solehudin merupakan adik ipar Ai Maimunah dari suaminya, WWN. Dede sekaligus Ridwan Abdul Muiz menjadi orang pertama yang tinggal di kontrakan tersebut.
Baca juga: Polisi Belum Bisa Pastikan Kasus Dugaan Keracunan di Bekasi Mengandung Unsur Pidana
Sementara tiga orang lain, yaitu Ai Maimunah, NR dan Muhammad Riswandi baru tinggal di sana selama 5 hari.
Terkait terkaparnya lima orang yang masih satu keluarga tersebut, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki enggan memberi komentar apakah kelimanya keracunan atau sengaja diracun.
Ia menekankan, kesimpulan akhir dari penyebab lima orang itu ditemukan terkapar hingga berujung tiga orang tewas akan menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik.
"Intinya kami masih melakukan penyelidikan. Apakah ini merupakan tindak pidana atau bukan tindak pidana," ujar Hengki dikutip dari Kompas.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.