Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Aksi Perploncoan Siswa SMAN 6 oleh Alumni: Tradisi untuk Mendapatkan Jaket Angkatan

Kompas.com - 17/01/2023, 19:32 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi perploncoan yang dilakukan alumni SMAN 6 Jakarta terhadap juniornya yang duduk di bangku kelas XII tengah ramai diperbincangkan.

Kejadian itu diketahui publik setelah video rekaman yang memperlihatkan aksi perploncoan sempat disiarkan secara langsung oleh akun Instagram @swiss53gangs_. Tapi, saat ini akun tersebut telah hilang.

Dalam video yang beredar, tampak dua pelajar tengah adu jotos lalu ditonton oleh beberapa orang yang diduga alumni.

Adapun sejumlah pelajar tampak berbaris dengan posisi tiarap dan bertelanjang dada di pinggir jalan.

Baca juga: Polisi: Korban Plonco Alumni adalah Siswa SMAN 6 Jakarta

Korban plonco alumni adalah siswa SMAN 6 Jakarta

Kapolsek Pesanggrahan Komisaris (Pol) Nazirwan membenarkan bahwa para pelajar yang diplonco alumninya merupakan pelajar dari SMAN 6 Jakarta.

"Dari keterangan mereka sendiri, iya (pelajar SMAN 6 Jakarta)," ujar Nazirwan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/1/2023) pagi.

Kejadian berlangsung di Pesanggrahan

Baca juga: Alasan Alumni SMAN 6 Jakarta Plonco Junior di Pesanggrahan: Dekat Rumah Salah Satu Alumni

Sebelumnya Nazirwan mengatakan bahwa aksi perploncoan itu terjadi di Jalan H Rohimin, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (14/1/2023), sekitar pukul 20.30 WIB.

"Iya, itu awalnya laporan dari masyarakat ke kami. Lalu kami cek ke TKP," kata Nazirwan saat dikonfirmasi, Senin (16/1/2023) malam.

Area perploncoan sering dijadikan tempat berkumpul alumni dan siswa SMAN 6 Jakarta karena salah satu alumni tinggal dekat sana.

Selain itu, area tersebut terbilang sepi karena terletak cukup jauh dari permukiman warga. Sekalipun ada yang melintas, area itu tidak menjadi pusat perhatian warga.

25 orang terlibat, lima orang diamankan

Baca juga: SMAN 6 Jakarta Akan Bina Siswanya jika Terbukti Jadi Korban Plonco Alumni

Nazirwan menyebutkan, total pelajar yang terlibat perploncoan itu berjumlah 25 orang.

Lima orang telah diamankan, dua di antaranya adalah alumni yang melakukan perploncoan.

"Dua alumni terlibat, dia menyelenggarakan kegiatan tersebut," ujar Nazirwan.

Aksi perploncoan belum diproses hukum

Aksi perploncoan alumni SMAN 6 Jakarta terhadap puluhan juniornya untuk sementara tidak diproses di jalur hukum.

Baca juga: Polisi: Aksi Perploncoan Pelajar SMAN 6 Jakarta Belum Diproses Hukum karena Tak Ada Laporan

Nazirwan mengatakan, hingga saat ini belum ada seorang pun dari korban yang membuat laporan polisi atas tindakan tersebut.

Tindakan polisi mengamankan lima orang yang terlibat di dalam aksi perploncoan itu pun disebut hanya sebatas respons polisi terhadap informasi yang diterima dari media sosial.

"Apa yang kami lakukan kemarin itu adalah respons terhadap berita viral, bukan laporan polisi. Itu tindak lanjut yang kami lakukan atas informasi yang diterima Bapak Kapolres," kata Nazirwan.

Polisi mencegah hal yang lebih parah terjadi di dalam perploncoan tersebut sehingga kelima orang yang diamankan hanya dimintai keterangan.

Baca juga: SMAN 6 Jakarta Akui Alumni Pernah Plonco Siswa Beberapa Tahun Lalu

Kemudian kelimanya yang terdiri dari dua orang alumni dan tiga siswa aktif langsung dipulangkan ke orang tuanya masing-masing.

"Lima orang tersebut untuk sementara wajib lapor sembari menunggu perkembangan berikutnya," lanjut dia.

Aksi perploncoan sudah jadi tradisi sejak 2008

Aksi perploncoan yang dialami oleh pelajar SMAN 6 Jakarta oleh alumni disebut sebagai salah satu tradisi.

Baca juga: Polisi: Perploncoan Pelajar SMAN 6 Jakarta oleh Alumni Tradisi sejak 2008

Dugaan aksi perpeloncoan itu dilakukan secara turun-temurun ke setiap angkatan sekolah sejak tahun 2008.

"Setelah kita mintai keterangan dari pihak-pihak yang kita amankan bahwa kegiatan itu sifatnya tradisi," jelas Nazirwan.

"Sejauh informasi yang kita dapat dari saksi yang sudah kita mintai keterangan, ini sudah berlangsung dari tahun 2008," sambung Nazirwan.

Dugaan aksi perpeloncoan itu dilakukan secara turun menurun ke setiap angkatan sekolah sejak tahun 2008.

Baca juga: SMAN 6 Jakarta Dalami Info Anak Muridnya Jadi Korban Perploncoan Alumni

"Setelah kita mintai keterangan dari pihak-pihak yang kita amankan bahwa kegiatan itu sifatnya tradisi," ujar Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan saat dikonfirmasi, pada Selasa (17/1/2023).

"Sejauh informasi yang kita dapat dari saksi yang sudah kita mintai keterangan, ini sudah berlangsung dari tahun 2008," sambung Nazirwan.

Lebih lanjut, Nazirwan mengemukakan bahwa aksi perploncoan itu merupakan adu fisik yang disebut untuk mendapatkan jaket angkatan di SMAN 6 Jakarta itu.

"Dengan konsekuensi begitu jaket tidak didapat, ada di situ aksi aksi yang mungkin kurang pas atau kurang pantas yaitu berupa namanya switch tampar," tutur Nazirwan.

Korban perploncoan ada yang sampai pingsan

Baca juga: Dua Kali Saksikan Perploncoan Siswa SMAN 6 Jakarta oleh Alumni, Warga: Ada yang Pingsan

Jamal, warga setempat mengaku setidaknya sudah dua kali menyaksikan aksi perploncoan itu.

Namun, ia tidak dapat memastikan apakah siswa yang mengikuti dua kali perploncoan itu merupakan orang yang sama.

"Sudah dua kali. Yang pertama itu hari Sabtu juga, tapi seminggu sebelum kejadian yang (viral) ini," ujar Jamal saat ditemui di lokasi, Selasa (17/1/2023).

Perploncoan yang pertama kali disaksikan Jamal itu tepatnya terjadi pada Sabtu, 7 Januari 2023.

Baca juga: Lokasi Perploncoan Pelajar SMAN 6 oleh Alumni, Sepi dan Berada di Tepi Kali

Jamal mengatakan, jumlah pelajar yang diduga mengalami perploncoan saat itu jauh lebih sedikit dibanding aksi kedua pada Sabtu, 14 Januari.

Namun, ia menilai perploncoan pada 7 Januari itu lebih parah karena ada siswa yang sampai tak sadarkan diri.

"Itu sampai pingsan," kata Jamal.

(Penulis : Muhammad Isa Bustomi | Editor : Jessi Carina, Ihsanuddin).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com