Setelah tragedi pembunuh kedua TKW korban penipuan, Wowon dan Duloh kemudian menghabisi nyawa Noneng dan Wiwin. Hal itu dilakukan untuk menutupi penipuan dan pembunuhan yang telah dilakukan pelaku.
Trunoyudo meyebut bahwa Noneng dan Wiwin kemudian dikubur dalam satu lubang galian yang sama di dekat rumah pelaku di Cianjur, Jawa Barat.
"Di Cianjur ada Noneng dan juga Wiwin yang merupakan mertua dan juga istri dari pada pelaku Wowon. Dimasukan ke dalam lobang yang sudah disiapkan di rumah," kata Trunoyudo.
Trunoyudo menerangkan bahwa penipuan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon dan Duloh diketahui oleh tersangka M Dede Solehudin. Pelaku Dede diketahui merupakan adik ipar dari pelaku Wowon.
"Pelaku Dede sendiri ini mengetahui dan juga turut serta atau bahkan mengetahui tentang keuangannya (hasil penipuan Duloh dan Wowon) juga," ungkap Trunoyudo.
Aksi Wowon dkk, lanjut Trunoyudo, kemudian berlanjut dengan pembunuhan balita bernama Bayu (2) yang jasadnya disembunyikan di lubang lain dekat rumah pelaku di Cianjur.
Berdasarkan penelusuran penyidik, korban Bayu jug merupakan anak Wowon dari pernikahannya dengan Ai Maimunah.
Belakang diketahui bahwa Ai Maimunah merupakan anak dari Halimah. Wowon menikahi Ai Maimunah secara siri setelah Halimah meninggal dunia.
"Ini kemudian berlanjut ke TKP (pembunuhan) di Bekasi yakni korban Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17)," tutur Trunoyudo.
Ketiga korban di Bekasi tewas diracun oleh pelaku karena mengetahui aksi Wowon dkk yang telah menipu dan membunuh sejumlah orang di Cianjur.
Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.
Penyidik Polda Metro Jaya masih akan melakukan pengembangan untuk mengetahui apakah masih ada korban ataupun pelaku lain.
Posko aduan pun dibuka penyidik di Cianjur untuk menjaring para terduga korban penipuan atau bahkan pembunuhan berantai Wowon dkk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.