Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Halimah Korban Pembunuhan Berantai: Dibunuh lalu Rumahnya Dijual Wowon

Kompas.com - 26/01/2023, 10:56 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Halimah, warga kampung Saar Mutiara, Desa Karang Tanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, merupakan satu dari sembilan korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan (60) alias Aki, Solihin alias Duloh (63), dan M Dede Solehudin (35).

Berdasarkan hasil penyelidikan, Halimah yang merupakan salah satu istri Wowon dibunuh pada 2016 oleh Duloh. Namun, Halimah dibunuh oleh Duloh tanpa sepengetahuan Wowon.

Setelah Halimah meninggal dunia, Wowon justru menjual rumah yang dimiliki istrinya itu dari hasil bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).

"Iya dijual (rumah milik Halimah) sama Wowon, 30 juta. Di Cianjur," ungkap Misbah, adik Halimah, dikutip dari YouTube KOMPASTV, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Dikibulin Bertahun-tahun, Duloh dan Dede Baru Tahu Aki Banyu adalah Wowon Saat Diperiksa Polisi

Misbah menuturkan, Wowon langsung menjual rumah tersebut selang satu bulan dari waktu Halimah meninggal dunia.

Saat Halimah meninggal, Misbah mengatakan bahwa Wowon tidak ada datang melayat maupun berziarah ke makam korban.

"Si Wowon waktu kakak saya meninggal dari awal sampai ke sini (makam korban) tidak ada, tidak ada sama sekali si Wowon," jelas Wowon.

Mengenai kematian Halimah, Duloh menyampaikan kepada Wowon bahwa korban meninggal karena sakit.

Baca juga: Polda Metro: Penipuan Trio Pembunuh Berantai Wowon dkk Mirip MLM

"Saat itu diduga sakit, akhirnya diserahkan kepada keluarga kemudian dimakamkan di Bandung Barat," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Senin (23/1/2023).

Trunoyudo belum dapat menjelaskan secara pasti apa yang menjadi motif Duloh membunuh Halimah tanpa memberitahu Wowon. Dia juga belum mengungkap bagaimana cara Duloh menghabisi nyawa Halimah.

Sementara itu, tim Inafis Polda Metro Jaya bersama Labfor Mabes Polri dan Polres Cimahi telah melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Halimah di TPU Saar Mutiara.

Petugas membutuhkan waktu hampir dua jam untuk membongkar makam korban. Proses pembongkaran makam ini ditujukan untuk mencari tahu apa penyebab kematian Halimah.

Baca juga: Polda Metro Periksa 3 TKW Korban Penipuan oleh Pembunuh Berantai Wowon dkk

Selain membongkar makam Halimah, polisi juga telah membongkar makam korban Siti Fatimah di Garut, Jawa Barat.

Jenazah Siti Fatimah dan Halimah dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.

Sebagai informasi, pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com