JAKARTA, KOMPAS.com - Aslem, tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan Wowon Erawan (60) dkk, menceritakan kisah dirinya yang selamat dari aksi pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat.
Perempuan asal Karawang, Jawa Barat, itu mengaku sudah enam tahun menjadi TKW di Dubai. Selama itu pula dia tertipu iming-iming penggandaan uang yang dilakukan oleh Wowon alias Aki.
Awalnya, Aslem mengetahui praktik penggandaan uang itu dari Yeni, temannya yang merupakan istri dari tersangka M Dede Solehudin (35).
Aslem kemudian rutin menyetorkan uang untuk digandakan.
Baca juga: TKW yang Ditipu Wowon dkk Sebut Dua Rekannya Menghilang, Takut Jadi Korban Pembunuhan Lainnya
Setelah pulang ke Indonesia pada akhir 2022, Aslem bermaksud menanyakan keberadaan uang yang selama ini ia setorkan. Totalnya diperkirakan mencapai Rp 288 juta.
Aslem selanjutnya diminta Dede untuk berangkat dan bertemu di kediamannya yang berada di Cianjur. Saat itu, Aslem juga diminta tidak memberitahukan keberadaannya kepada siapa pun.
Namun, Aslem mengurungkan niatnya berangkat ke Cianjur. Kemudian, tersiar kabar bahwa Wowon, Dede, dan Solihin alias Duloh ditangkap atas aksi pembunuhan berantai.
"Kalau saya kemarin tanggal 28-29 Desember 2022 pergi ke Cianjur ketemu Dede, mungkin nasib saya enggak akan ada di sini, beda lagi ceritanya," kata Aslem dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/1/2023) malam.
"Bahkan pas awal Januari, setelah tanggal 28-29 Desember, saya pun berencana untuk balik lagi ke Cianjur kalau belum kasus ini terungkap," sambung dia.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut disusun para tersangka untuk mengeksekusi korban.
Hal itu terungkap dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik.
"Setelah kami dalami dari keterangan tersangka, ternyata itu rencana untuk eksekusi," kata Panji.
Aslem pun berharap kasus penipuan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon dkk bisa diusut tuntas agar tidak ada lagi korban-korban lainnya.
"Semoganya ini jadi pelajaran buat semuanya. supaya tidak ada lagi korban selanjutnya," pungkas Aslem.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon, Dede, dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.
Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu, yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Mirisnya, Ai Maimunah merupakan istri Wowon sendiri, sedangkan dua korban tewas lain adalah anak Ai Maimunah dengan mantan suaminya.
Sementara itu, satu korban berinisial NR (5) yang sempat kritis adalah anak kandung Wowon dan Ai Maimunah. NR selamat karena hanya menyesap sedikit kopi beracun.
Baca juga: Cerita Hana, TKW yang Nyaris Jadi Korban Pembunuh Berantai Wowon dkk
Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan penipuan dan pembunuhan.
Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.
Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut. Saat itulah para korban dihabisi.
Dari penelusuran penyidik, terdapat lima korban yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Halimah, Noneng, Wiwin, Bayu (2), dan Farida.
Kemudian, terdapat satu korban lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat.
Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.