Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skywalk Kebayoran Sempat Berguncang, DPRD DKI: Periksa Ulang Kelayakannya

Kompas.com - 29/01/2023, 07:19 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Guncangan yang terjadi di jembatan Skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan, tak lama setelah diresmikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, jadi perbincangan masyarakat.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, meminta Pemerintah Provinsi DKI untuk memastikan keamanan konstruksi Skywalk Kebayoran itu.

"Saya minta ada pemeriksaan ulang apakah skywalk ini memang sudah layak digunakan atau belum, termasuk digunakan untuk menampung beban besar saat ramai," kata Anggara, dilansir dari Antara, Sabtu (29/1/2023).

Baca juga: Skywalk Kebayoran Lama, Jembatan Layang Terpanjang di Jakarta

Anggara berharap keamanan dari kriminalitas Skywalk Kebayoran juga menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta. Dengan demikian, kata diam perlu ada patroli dan penertiban di sepanjang jembatan penyeberangan orang (JPO) itu.

Menurut dia, hal itu penting dilakukan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat yang melintas. Pasalnya, panjang jembatan itu sekitar 450 meter sehingga harus ada pengamanan yang memadai terutama di saat-saat sepi.

"Pastikan juga penerangan cukup dan terus menyala di malam hari," kata Anggara.

Kendati demikian, ia mengapresiasi diresmikannya Skywalk Kebayoran sebagai bentuk peningkatan integrasi transportasi massal.

"Semoga integrasi moda transportasi dengan fasilitas yang nyaman terus jadi prioritas Pemprov DKI sebagai upaya mengurangi kemacetan," kata Ara.

Baca juga: Skywalk Kebayoran Mendadak Berguncang, Disangka Gempa

Sebelumnya, JPO sempat terasa bergoyang saat rombongan Pemprov DKI dan tamu undangan berjalan dari Halte Velbak menuju Stasiun Kebayoran.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyebutkan, JPO Kebayoran didesain elastis dan dipastikan memiliki konstruksi yang aman menyusul adanya goyangan ketika dibuka perdana.

Jembatan tersebut, kata dia, memang didesain tidak kaku dan harus elastis. "Secara keamanan jembatan tersebut sangat aman," katanya.

Meski begitu, Dinas Bina Marga akan melakukan penambahan perkuatan untuk menambah kenyamanan dan mengurangi goyangan tersebut.

Skywalk Kebayoran dibangun sebagai sarana integrasi antara Halte Busway Velbak Koridor 13-Halte Busway Pasar Kebayoran Lama Koridor 8 dan Stasiun KAI Kebayoran.

Baca juga: Skywalk Kebayoran Berguncang, Bina Marga DKI Sebut Jembatan Memang Harus Elastis

Pembangunan JPO itu dilaksanakan sejak Maret hingga November 2022 oleh kontraktor PT Abadi Prima Intikarya dengan menelan biaya sekitar Rp52 miliar dari APBD 2022.

Skywalk Kebayoran Lama ini dilengkapi tiga unit lift dan dua eskalator untuk memudahkan mobilitas masyarakat termasuk lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.

Pada sisi jembatan dipasang 215 unit lampu artistik untuk memperindah di malam hari serta 10 unit kamera pengawas (CCTV) di luar dan tiga unit kamera dalam.

Jembatan itu memiliki struktur rangka atap dan struktur material terbuat daru baja dengan lantai terbuat dari kayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com