JAKARTA, KOMPAS.com - Membaca buku memang identik dengan suasana yang nyaman dan hening.
Sayang, atmosfer di Pasar Buku Kenari, Jakarta Pusat terasa terlampau sepi pada Rabu (2/2/2023).
Meski tersedia 65 kios, hanya 10 toko buku yang membuka lapaknya.
Jumlah pengunjungnya juga tidak terlalu banyak dan bisa dihitung jari.
Tempat ini diberi nama Pasar Buku Jakbook.
Terletak di lantai tiga Pasar Kenari, kawasan ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada April 2019 lalu.
Kebanyakan pedagangnya berasal dari Kwitang dan Pasar Senen yang berpindah tempat jualan akibat tidak adanya izin berjualan kaki lima, serta terdampak kebakaran Pasar Senen pada 2017 silam.
Baca juga: Kisah Subhil, Pedagang Buku di Kwitang yang Bertahan di Impitan Era Digital dan Pascapandemi
Salah satu pedagang, Jimi, juga mengakui pasar buku itu sehari-harinya memang sepi pengunjung.
Namun, Jimi tetap mencoba bertahan dan membuka tokonya setiap hari mulai dari 08.30 WIB hingga 17.00.
“Gini aja. Di sini memang ada lapak, tapi di sini enggak begitu ramai,” ceritanya saat ditanya terkait kesehariannya sebagai pedagang, Rabu (2/2/2023).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.