JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus satu keluarga diracun hingga menyebabkan tiga orang meninggal dunia di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, menyingkap fakta baru.
Sebelumnya disebutkan bahwa satu keluarga itu sengaja diracun karena mengetahui aksi penipuan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon Erawan (60) alias Aki Banyu, Solihin (63) alias Duloh, dan M Dede Solehudin (35).
Namun, salah satu tersangka pembunuhan tersebut, yakni Duloh mengungkapkan alasan mengapa satu keluarga yang terdiri dari istri keenam Wowon, Ai Maimunah (40), dan dua anak tiri Wowon, Ridwan Abdul Muiz (23) dan Muhammad Riswandi (17), dihabisi.
Menurut Duloh, ia menjalankan aksi pembunuhan dengan cara memberikan kopi beracun yang dicampur pestisida dan racun tikus atas perintah Wowon.
Baca juga: Cara Wowon Kenal Banyak TKW untuk Ditipu, Dikenalkan oleh Yeni Istri Dede Solehudin
"Kata Wowon itu bilangnya dia (Ai Maimunah) nagih-nagih melulu duit. Minta duit," kata Duloh ketika ditanya awak media, Kamis (2/2/2023).
Selain sang istri, kedua anak tiri Wowon disebut Duloh juga sering meminta uang kepada Wowon sehingga turut dihabisi.
Duloh pun menegaskan bahwa alasan ia membunuh keluarga di Bekasi bukan karena para korban mengetahui aksi penipuan dan pembunuhannya.
"Enggak, Ai Maimunah enggak tahu sama sekali (Duloh membunuh orang bersama Wowon)," ungkap Duloh.
Baca juga: Ditipu Wowon Soal Sosok Aki Banyu, Duloh: Sakit Hati, tapi Enggak Mau Membunuh Lagi
Sebagai informasi, pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun dengan pestisida dan racun tikus yang dicampurkan ke dalam kopi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.