JAKARTA, KOMPAS.com - Solihin alias Duloh mengaku siap jika dirinya harus menghadapi hukuman mati atas aksi pembunuhan berantai dan penipuan yang dilakukannya.
Pernyataan tersebut disampaikan Duloh ketika ditanya oleh awak media di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).
"Siap (kalau dihukum mati), apa aja (hukumannya) yang itu dilaksanakan saya terima," ungkap Duloh.
Duloh pun menjelaskan alasan mengapa ia siap jika harus dihukum mati atas perbuatannya.
Baca juga: Bujuk Rayu Wowon agar Duloh Mau Jadi Komplotannya: Janji Saling Bertukar Ilmu dan Kesuksesan
Menurut Duloh, hal tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban yang harus ia lakukan.
"Karena (saya) sudah menerima, membunuh orang-orang banyak itu. Saya siap selalu (kalau dihukum mati)," jelas Duloh.
Lebih lanjut, Duloh mengatakan bahwa dirinya dibayangi rasa ketakutan setelah membunuh para korbannya.
"Kemarin juga yang itu (pembunuhan di Bekasi) ya sama kepikiran, kepikirannya aduh takut, cuma pasrah aja udah," tutur Duloh.
Baca juga: Tak Hanya Mertua Wowon, Halimah Juga Sempat Diajak Bersetubuh oleh Duloh agar Dapat Kekayaan
Sebagai informasi, pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki Banyu, M Dede Solehudin, dan Duloh terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun dengan pestisida dan racun tikus yang dicampurkan ke dalam kopi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.