JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan bahwa potensi tanah longsor di wilayah Ibu Kota pada Februari 2023 meluas menjadi 21 lokasi.
Jumlah ini bertambah dibandingkan bulan lalu yang mencapai 15 lokasi karena curah hujan tinggi.
Menurut BPBD DKI, potensi tanah longsor itu didapatkan berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), potensi tanah longsor di 21 lokasi di Jakarta itu berada di zona menengah hingga tinggi," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji, dikutip dari TribunJakarta.com, Sabtu (4/2/2023).
Baca juga: Pertanyakan Warna Mobil Mobil Pajero Pensiunan Polisi Berubah, Ahli: Jangan-jangan Ada Kode Senyap
Isnawa menjelaskan, potensi tanah longsor di 21 lokasi itu tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
Khusus di wilayah Jakarta Barat, BPBD DKI Jakarta menyebut ada satu lokasi yang perlu mendapatkan perhatian, yakni di Kecamatan Kembangan.
Khusus di Jakarta Pusat, Kecamatan Menteng juga menjadi salah satu lokasi yang perlu mendapatkan perhatian.
Sementara itu, potensi longsor di Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, dan Tebet.
Baca juga: Polda Metro: Keterangan Bripka Madih Dimintai Lahan 1.000 Meter Tak Masuk Akal
Sedangkan di Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramat Jati, Makasar, Matraman, Pasar Rebo dan Pulo Gadung.
Adapun tambahan potensi longsor jika dibandingkan bulan lalu yang mencapai 15 lokasi itu, meliputi Kembangan di Jakarta Barat serta Ciracas, Makasar, Duren Sawit, Jatinegara, dan Cipayung, di Jakarta Timur.
Pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, khususnya bagi daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Sementara itu, zona tinggi untuk gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Baca juga: Bripka Madih Akan Dipertemukan dengan Oknum Penyidik yang Diduga Memerasnya
Lebih lanjut, Isnawa mengimbau kepada warga maupun para lurah dan camat setempat untuk waspada.
"Kepada lurah, camat dan masyarakat diimbau tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," tutur Isnawa.
Sebelumnya, BMKG memperkirakan puncak musim hujan di DKI Jakarta pada Januari-Februari 2023.
Masyarakat diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi di antaranya hujan lebat, banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Isnawa meminta masyarakat jika menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan agar segera menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul BPBD DKI Ingatkan Potensi Tanah Longsor Meluas: Wilayah Kembangan Perlu Waspada! (Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Acos aka Abdul Qodir).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.